Suara.com - Polisi kembali menangkap pesinetron Jeff Smith atas kasus penggunaan narkotika jenis LSD atau Lysergic Acid Diethylamide. Pria 23 tahun ini akui menggunakan zat terlarang ini agar fokus dan berstamina saat syuting.
"Ini cara pakainya ditempelkan di lidah. Sebagai artis sinetron, katanya supaya tidak capek," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, Kamis (9/12/2021).
Padahal, menurut Zulpan, efek dari LSD adalah halusinasi.
LSD merupakan obat psikoaktif yang umumnya dijual dalam bentuk tablet atau kapsul. Tetapi terkadang dalam bentuk cair. Cairan ini biasanya dioleskan ke kertas penyerap dan dipotong-potong.
Menurut ilmuwan, LSD bekerja dengan memengaruhi reseptor yang terlibat dalam produksi serotonin, neurotransmitter di otak.
Serotonin terlibat dalam mengatur perilaku, persepsi, dan sistem pengaturan termasuk suasana hati, kontrol motorik, persepsi sensorik, rasa lapar, suhu tubuh, dan perilaku seksual.
Ketika sistem ini terganggu dengan menggunakan LSD, itu dapat menyebabkan halusinasi. Pengguna dapat melihat gambar, mendengar suara, dan merasakan sensasi yang tampak nyata meskipun sebenarnya tidak.
Halusinasi sensorik ini dapat disertai dengan perubahan emosi yang cepat dan intens.
Berdasarkan Verywell Health, tanda umum penggunaan LSD meliputi:
Baca Juga: Mengenal LSD dan Efeknya, Narkotika yang Dikonsumsi Artis Jeff Smith
- Kecemasan atau paranoia
- Kejang
- Pupil melebar
- Disorientasi
- Kulit memerah
- Halusinasi
- Peningkatan suhu tubuh
- Nafsu makan buruk
- Bertele-tele, atau bicara tidak jelas
Sementara gejala dari overdosis LSD bisa berupa serangan panik, psikosis, hingga delusi.
Berbeda dari narkoba lain, LSD tidak dianggap sebagai obat adiktif. Tetapi menggunakannya secara terus menerus akan menyebabkan toleransi.
Ketika seseorang menjadi toleran terhadap obat, mereka perlu mengambil lebih banyak untuk mencapai efek yang sama. Ini bisa sangat berbahaya dalam penggunaan LSD, sebab toleransi zat ini cenderung terbentuk dengan cepat dan efek obatnya bisa sangat tidak terduga.
Hal yang paling meresahkan adalah bahwa toleransi LSD memudar dengan cepat, biasanya dalam 72 jam. Kondisi ini bisa membuat seseorang secara tidak sengaja mengonsumsi jumlah yang berpotensi berbahaya atau mematikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!