Suara.com - Ahli biologi molekuler yang berbasis di UMass Chan Medical School, Nathaniel Hafer, mengatakan tes antigen memainkan peran penting dalam mengekang infeksi selama masa liburan Natal dan tahun baru ini.
"Seiring dengan vaksinasi, pengujian tetap menjadi salah satu cara paling efektif untuk melacak dan mengurangi penularan virus corona," tulis Hafer di The Conversation.
Meski sudah banyak orang melakukan tes antigen, masih tetap ada beberapa pertanyaan tentang pengujian ini. Terutama tentang perbedaannya dengan tes PCR.
Cara kerja tes antigen
Tes antigen dirancang untuk mendeteksi sebagian protein dari SARS-CoV-2. Protein ini terdapat dalam sampel cairan dari hidung atau mulut dengan swab. Lalu, sampel dicampur dengan cairan yang memecah virus.
Lalu, cairan akan dioleskan ke strip tes yang sudah terdapat antibodi spesifik. Jika antibodi mengikat protein virus, maka garis berwarna akan muncul pada strip tes. Artinya, orang tersebut terbukti terinfeksi Covid-19.
Tes ini mudah digunakan dan memberikan hasil dengan cepat, biasanya dalam waktu sekitar 15 menit. Biayanya juga lebih mudah daripda tes PCR.
Apabila hasil tes antigen seseorang tertera negatif tetapi orang tersebut masih mengalami gejala, maka ada kemungkinan ia menerima tes negatif palsu.
Sementara jika mendapatkan hasil positif, maka orang tersebut harus segera melakukan isolasi mandiri dan menghubungi penyedia layanan kesehatan terdekat sesegera mungkin.
Baca Juga: Presiden Afrika Selatan Positif Covid-19 Saat Kasus Varian Omicron Meningkat
Terlepas dari semua uang para peneliti telah pelajari, masih banyak yang harus dipahami tentang cara terbaik untuk menggunakan tes cepat antigen.
"Pertanyaan besar lainnya yang sedang dipelajari tim kami adalah bagaimana tes antigen dibandingkan dengan tes PCR dalam hal mendeteksi Covid-19 pada orang yang positif tetapi tidak memiliki gejala," tandas Hafer.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat