Suara.com - Tingkat diabetes saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Para ahli percaya bahwa pandemi memiliki banyak andil dalam kondisi tersebut.
Ada semakin banyak bukti bahwa mengambil tindakan dini secara substansial dapat mengubah perjalanan penyakit dan menurunkan risiko amputasi dan kematian.
Tetapi waspada terhadap tanda-tanda gula darah tinggi sangat penting. Terkadang, kadar gula darah yang bertahan lama akan menyebabkan tubuh menghasilkan bau yang “khas”.
Dikutip dari Express UK, diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat merespon insulin, atau tidak dapat menghasilkan jumlah yang cukup untuk mengambil gula darah.
Akibatnya, konsentrasi glukosa darah meningkat, menyebabkan serangkaian komplikasi. Tingkat yang tinggi, tetapi belum dianggap cukup tinggi untuk memenuhi syarat sebagai diabetes disebut sebagai pra-diabetes.
Sering buang air kecil, penglihatan kabur, penurunan berat badan yang tidak disengaja, rasa sakit dan mulut kering adalah gejala gula darah tinggi. Namun, terkadang bau badan seseorang juga bisa berubah.
Medical News Today menjelaskan: “Bau badan mungkin merupakan tanda diabetes pada beberapa orang.
"Itu terjadi ketika ada terlalu banyak glukosa dalam darah."
Pusat kesehatan Harley menambahkan: “Jika gula darah Anda tidak terkontrol dengan baik, Anda mengembangkan sesuatu yang disebut ketoasidosis, yang tidak hanya menghasilkan bau kematian yang aneh seperti mangkuk buah tua tetapi juga bau badan yang 'khas'. Anda harus segera diperiksa jika ini terjadi pada Anda.”
Baca Juga: Peneliti: Obat Diabetes Dapat Meningkatkan Kesehatan pada Pasien Gagal Jantung
Ketoasidosis mengacu pada produksi asam darah yang disebut keton, yang berkembang ketika tubuh tidak mampu memproduksi cukup insulin.
Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan koma diabetes atau kematian, jadi perhatian medis segera sangat penting.
Peran insulin terutama untuk memungkinkan gula darah masuk ke dalam sel sehingga dapat dipecah menjadi energi.
Tetapi dengan tidak adanya insulin, tubuh berubah menjadi lemak untuk bahan bakar, yang menghasilkan penumpukan keton dalam darah.
Tanda-tanda ketoasidosis diabetik termasuk rasa haus yang berlebihan, sering buang air kecil, mual dan muntah, sakit perut, kebingungan, dan kelemahan atau kelelahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!