Suara.com - Kebanyakan pejuang diet ingin berat badan turun cepat, bahkan meski harus melakukan diet ekstrem sekalipun.
Ini karena mayoritas pejuang diet tidak tahu, proses turunnya berat badan yang normal.
Diungkap dr. Grace Julio, CEO dan Founder LightHOUSE selaku pakar nutrisi pendamping penurunan berat badan, bahwa berat badan tidak boleh turun lebih dari 20 persen dalam waktu sebulan.
"Kalau turun beratnya 20 persen dalam waktu satu bulan, itu yang harus hati-hati, biasanya risiko dehidrasi itu lebih tinggi dan kekurangan elektrolit, karena kalau turun secepat itu biasanya airnya akan keluar banyak," ujar dr. Grace dalam acara LightWEIGHT Challenge di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Kamis (16/12/2021).
dr. Grace mengatakan bahwa penurunan berat badan untuk masyarakat umum, normalnya turun setengah kilogram (500 gram) hingga satu kilogram dalam waktu seminggu.
Tapi kata dia, hal ini tidak berlaku untuk orang dengan berat badan di atas 100 kilogram, di mana umumnya mereka harus memiliki berat badan ideal 50 hingga 60 kilogram.
Sehingga orang dengan kategori berat badan sangat berlebih atau obesitas, memerlukan motivasi khusus di awal program, dan penurunan berat badannya harus turun drastis, yakni 20 hingga 30 persen di bulan pertama dan bulan kedua.
"Jadi nggak bisa turun setengah kilogram, kalau orang itu berat 110 kilogram, dia mau turun sampai 60 kilogram, berarti dia harus hilang 50 kilogram kan. Kalau itu seminggu setengah kilogram, berarti dia butuh 100 minggu, berarti itu berapa lama, bisa sampai 2 tahun, dan jarang ada orang yang konsisten diet 2 tahun," terang dr. Grace.
Hasilnya, agar mempermudah pejuang diet dengan berat badan berlebih atau obesitas, maka mereka harus termotivasi ekstra di awal-awal diet.
Setelah 20 persen hingga 30 persen penurunan berat badan berhasil tercapai, maka ia boleh kembali pada fase diet masyarakat umum, yaitu setengah kilogram hingga satu kilogram per minggu.
Baca Juga: Bisakah Turunkan Berat Badan Tanpa Harus Konsumsi Buah dan Sayur? Ini Kata Dokter
"Jadi lihat-lihat, awal-awal memang turunnya harus cepat, tapi tidak boleh lebih dari 20 persen dalam waktu satu bulan," tutup dr. Grace.
Di sisi lain, dr. Grace melalui klinik lightHOUSE dan lightCOACH berhasil membantu tidak kurang dari 44 finalis dalam kompetisi penurunan berat badan tahunan, lightWeight Challenge (LWC) ke-9.
Kompetisi ini diikuti oleh 44 finalis yang telah disaring dari ratusan pendaftar, dan dibagi menjadi 30 peserta kategori online dan 14 peserta kategori hybrid (offline - online).
Pelaksanaan LWC berlangsung dalam periode dua bulan sejak September hingga akhir November 2021.
Kategori hybrid (offline - online) ditujukan untuk peserta yang berdomilisi di sekitar klinik lightHOUSE dan terdiri dari sesi pendampingan via konsultasi yang bisa dilakukan secara offline maupun online, chat dengan ahli gizi melalui aplikasi, beragam perawatan secara offline di klinik terdekat, serta paket makanan siap saji dengan kalori terkontrol dari lightMEAL.
Sementara kategori online ditujukan untuk peserta yang berdomisili diluar area klinik lightHOUSE beroperasi, seperti kota besar di Jawa, Bali dan Sumatera hingga Makassar, dengan metode pendampingan online melalui aplikasi dan paket makanan siap saji dengan kalori terkontrol dari ligthMEAL.
Berita Terkait
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Berat Hanya 22 Kg, Influencer Ini Tewas Karena Diet Buah
-
Mawar de Jongh Bikin Pangling! Turun 7 Kg Demi Film Terbaru
-
Audy Item Buka-bukaan Soal Obesitas yang Pernah Dialaminya: Lebih dari Sekadar Diet dan Olahraga!
-
Bukan Cuma Biar Kurus: Ini 6 Aturan Main Diet Sehat yang Gampang Diterapin
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!