Suara.com - Program vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun telah berjalan selama sepekan. Data Kementerian Kesehatan, telah lebih dari 500 anak yang disuntik vaksin Covid-19 saat ini. Meski begitu, angka tersebut masih jauh dari target sebanyak 26,5 juta anak usia 6-11 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
"Sekarang sudah 500 ribu lebih yang divaksinasi. Tentu sasaran 26,5 masih jauh karena belum semua kabupaten/kota (dilaksanakan vaksinasi)."
"Tapi, saya kira vaksinasi berjalan lancar, aman, dan peminatnya tentu semakin banyak," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu dalam dialog virtual Forum Merdeka Barat, Senin (20/12/2021).
Maxi mengatakan, saat ini baru 115 kabupaten/kota yang telah memulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
Sementara, 399 Kabupaten/Kota lainnya belum melaksanakan program tersebut karena cakupan vaksinasi dosis pertama pada orang dewasa belum mebcapai 70 persen. Juga cakupan vaksinasi lansia yang belum mencapai 60 persen.
"Kenapa kami tetapkan cakupan vaksinasi minimal 70 dan 60 persen, supaya daerah yang belum melakukan vaksinasi di luar 11 sampai 16 (tahun) itu harus digenjot, supaya prioritas lansia sudah dilakukan, prioritas untuk yang masyarakat umum juga sudah. Sehingga baru masuk ke anak," jelas Maxi.
Selama pekan pertama pelaksanaannya, menurut Maxi, program vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun tetap berjalan lancar dan setiap hari selalu ada penambahan kabupaten/kota yang memulai program tersebut.
Ia menekankan bahwa saat ini setiap kelompok usia, mulai dari 6 tahun ke atas, telah menjadi prioritas vaksinasi Covid-19.
Terlebih saat ini pembelajaran tatap muka terbatas makin banyak dilakukan. Sehjngga anak usia sekolah juga sangat penting disuntik vaksin Covid-19.
"Yang paling penting, kalau anak sudah divaksinasi, dia pulang ke rumah aman. Apalagi kalau punya kakek nenek yang belum divaksin, kalau anak kita belum divaksin juga, peluang untuk menularkan ke kakek nenek juga tinggi sekali," kata Maxi.
Baca Juga: Menkes Pastikan Kasus Omicron Pertama Indonesia Tertular WNI Dari Nigeria
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining