Suara.com - Diabetes adalah suatu kondisi di mana ada terlalu banyak glukosa (sejenis gula) dalam darah. Seiring waktu, diabetes atau kadar glukosa darah yang tinggi dapat merusak organ tubuh.
Kemungkinan efek jangka panjang termasuk kerusakan pada pembuluh darah besar dan kecil dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti serangan jantung dan stroke, atau bahkan masalah dengan ginjal, gusi, mata, kaki, saraf, dan siklus menstruasi.
Ya, kadar gula yang tidak seimbang dapat memengaruhi siklus menstruasi. Dikutip dari Healthshots, Dr Sweta Budyal, Konsultan Senior Ahli Endokrinologi dan Ahli Diabetes, Rumah Sakit Fortis, Mulund, Mumbai, menjelaskan hal tersebut.
Hubungan antara diabetes dan menstruasi adalah dua arah. Diabetes dapat menyebabkan perubahan yang tidak biasa pada siklus menstruasi. Demikian juga, perubahan hormonal yang terjadi sepanjang siklus menstruasi dapat mempengaruhi diabetes seseorang.
Tampaknya siklus menstruasi yang tidak teratur bukan hanya efek samping diabetes, tetapi juga kemungkinan berperan dalam memengaruhi kadar gula darah. Yang berarti bahwa itu adalah lingkaran setan.
"Perempuan dengan diabetes tipe 2 lebih cenderung menjadi gemuk dan berisiko lebih tinggi terkena PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik). Akibatnya, mereka berisiko lebih tinggi mengalami menstruasi yang tidak teratur, aliran yang sedikit, dan pertumbuhan rambut yang tidak normal di wajah dan bagian tubuh lainnya," kata dia.
Selain itu, perempuan dengan diabetes berisiko mengalami kondisi yang disebut anovulasi. Hal ini menunjukkan bahwa ovulasi, proses di mana ovarium melepaskan sel telur ke dalam tuba falopi tidak terjadi. Ovulasi diperlukan untuk kehamilan dan tidak ada ovulasi berarti dapat membuat lebih sulit untuk hamil.
“Siklus menstruasi dapat mempengaruhi glukosa darah, terutama pada pasien diabetes tipe 1. Peningkatan kadar progesteron di paruh akhir siklus menstruasi dapat mempengaruhi cara kerja insulin dalam tubuh kita dan dapat menyebabkan peningkatan glukosa darah. Juga, beberapa perempuan mungkin mengalami mengidam di sekitar periode," kata dia.
Baca Juga: 6 Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Berguna Redakan Nyeri Haid
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!