Suara.com - Pemerintah pusat diminta mempercepat program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-17 tahun. Hal itu, menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dilakukan guna mencapai minimal 70 persen tingkat kekebalan kelompok di lingkungan sekolah.
"Kalau hanya guru yang divaksinasi, maka kekebalan komunitas belum terbentuk, karena jumlah guru hanya sekitar 10 persen dari jumlah siswa," kata komisioner KPAI Retno Listyarti dalam rilis KPAI, Minggu (2/1/2022).
Pemerintah pusat juga harus memastikan stok vaksin untuk anak merata di seluruh Indonesia. Survei KPAI pada Agustus lalu menemukan, vaksinasi Covid-19 pada anak masih didominasi di pulau Jawa. Itupun hanya menyasar anak-anak di perkotaan.
Retno menekankan, percepatan vaksinasi terhadap anak penting dilakukan, terutama bila pemerintah memutuskan menggelar Pembelajaran Tatap Muka atau PTM 100 persen.
Berdasarkan pengawasan KPAI terhadap pelaksanaan vaksinasi anak sekolah ditemukan kalau antusiasme orangtua membawa anaknya disuntik vaksin Covid-19 telah tinggi.
KPAI melakukan pengawasan itu di sentra -sentra vaksin sekolah selama Juli-Agustus 2021. Pengawasan dilakukan di sentra vaksinasi sekolah SMPN 30 dan SMPN 270 Jakarta Utara; SMAN 20 dan SDN Pasar Baru 07 Jakarta Pusat; SMAN 22 Jakarta Timur, SMPN 161 Jakarta Selatan dan SMPN 88 Jakarta Barat.
Sedangkan untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun, KPAI juga melakukan pengawasan langsung ke sentra vaksin sekolah pada Desember 2021. Di antaranya di SD Islam Ibnu Hajar dan SDN Katulampa 02 Kota Bogor; SDN Pekayo Jaya VIII Bekasi Selatan dan SDIT Mentari Indonesia Bekasi Utara.
"Para Kepala Sekolah bahkan menyampaikan perbandingannya ketika ada program vaksinasi atau imunisasi untuk anak-anak usia SD, biasanya hanya separuhnya mendapatkan ijin dari orangtua. Namun ketika vaksinasi Covid-19 persetujuan orangtua mencapai 100 persen," kata Retno.
"Kalaupun tidak menyetujui, umumnya karena masalah kesehatan si anak, misalnya sedang sakit saat akan di vaksin," imbuhnya.
Baca Juga: Pasien Varian Omicron di Indonesia Bertambah, Kemenkes Minta WNI Tak Egois ke Luar Negeri
Antusiasme mendapatkan vaksin Covid-19 juga sejalan dengan data hasil survei KPAI pada Juli 2021. Dari 62.262 responden anak yang mengisi survei singkat KPAI tentang vaksinasi anak usia 12-17 tahun, didapat 88 persen responden bersedia di vaksin, 9 persen masih ragu-ragu, dan hanya 3 persen yang menolak divaksinasi.
Namun, hasil survei juga menemukan bahwa dari 88 persen anak yang mau divaksinasi, baru 36 persen yang mendapatkan suntikan vaksin. Sedangkan sisanya belum pernah, karena belum adanya kegiatan vaksinasi anak di wilayahnya.
Data survei KPAI juga menunjukkan bahwa vaksinasi anak usia 12-17 tahun saat itu didominasi wilayah perkotaan. Sementara wilayah pedesaan banyak yang belum mendapatkan vaksin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan