Suara.com - Update Covid-19 global per Senin (10/1) pukul 08.00 WIB tercatat total kasus Covid-19 mencapai 307,78 juta, setelah bertambah 1,85 juta kasus dalam 24 jam terakhir.
Angka kematian juga bertambah sebanyak 3.306 jiwa dalam sehari. Membuat akumulasi angka kematian akibat Covid-19 menjadi 5,5 juta jiwa.
Kasus positif harian didominasi oleh Amerika Serikat, India, Inggris, Perancis, dan Italia yang melaporkan kasus baru mencapai ratusan ribu. Sedangkan angka kematian harian paling banyak masih terjadi di Rusia yang melaporkan 763 orang.
Varian omicron disebut menjadi penyebab dari melonjaknya kasus positif virus corona yang kini telah menyebar hingga 150 negara.
Dikutip dari situs Newsnodes, Inggris menjadi negara dengan jumlah kasus omicron terbanyak mencapai 246.780 kasus, data per 7 Januari 2022.
Namun, belum melandai lonjakan kasus akibat varian omicron, ilmuwan menemukan varian baru yang ditengarai gabungan antara delta dan omicron.
Varian itu ditemukan oleh ilmuwan di Universitas Teknologi Siprus Leonidos Kostrikis pada 25 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Menurutnya, infeksi varian deltacron lebih tinggi di antara pasien yang dirawat di rumah sakit daripada pasien yang tidak dirawat di fasilitas kesehatan.
Tetapi, temuan itu diragukan oleh para ilmuwan lain yang memperkirakan kalau varian itu hasil kontaminasi laboratorium.
Namun, dari hasil Kostrikis merasa dugaan itu tidak benar. Ia menemukan adanya evolusioner pada strain varian sebelumnya untuk mendapatkan mutasi itu dan bukan hasil dari satu peristiwa rekombinasi.
Baca Juga: Otoritas Kesehatan Brasil Desak Presiden Jair Bolsonaro Tarik Ucapan "Maniak Vaksin"
Lebih dari itu, sampel dalam beberapa prosedur pengurutan di lebih dari satu negara. Dan setidaknya satu urutan dari Israel yang disimpan dalam database global menunjukkan karakteristik deltacron genetik, katanya.
"Temuan ini membantah pernyataan tidak berdokumen bahwa deltacron adalah hasil dari kesalahan teknis," kata Kostrikis, dikutip dari Bloombergh.
Gen virus menentukan jenis protein spesifik yang terbentuk. Omicron dan delta masing-masing memiliki mutasi pada protein yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk masuk ke sel manusia.
Bentuk rekombinan virus dapat muncul ketika ada beberapa varian patogen yang beredar, kata Nick Loman, profesor genomik mikroba di Universitas Birmingham Inggris yang mempelajari virus corona.
Bentuk rekombinan delta dan omicron tidak sepenuhnya mengejutkan. Sedangkan temuan dari Kostrikis itu, diperkirakan para ahli kemungkinan muncul dalam proses pengurutan virus genom.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!