Suara.com - Kepala Anvisa, regulator kesehatan Brasil, telah meminta Presiden Jair Bolsonaro, yang skeptis terhadap vaksin, untuk menarik kembali pernyataannya yang mengkritik badan tersebut karena mengizinkan vaksinasi anak-anak dalam memerangi COVID-19.
Dalam sebuah surat kepada Bolsonaro yang dipublikasikan Sabtu (8/1) malam, pensiunan laksamana pertama Antonio Barra Torres meminta presiden itu untuk mendukung pernyataannya bahwa ada "kepentingan" yang tak dibeberkan ke publik di balik keputusan vaksin atau menarik kembali kata-katanya.
Bolsonaro mengkritik Anvisa pada Kamis karena menyetujui penggunaan vaksin pediatrik buatan Pfizer Inc untuk anak-anak berusia 5-11 tahun, dengan mengatakan bahwa dia belum pernah mendengar tentang anak-anak yang meninggal karena COVID-19.
"Ada apa di balik ini? Apa kepentingan para maniak vaksin?" Bolsonaro menyatakan dalam sebuah wawancara radio.
Bolsonaro, seorang pemimpin sayap kanan yang membual tentang dirinya sendiri yang tidak divaksin dan secara konsisten meragukan kemanjuran dan keamanan vaksin virus corona, mengatakan bahwa suntikan itu dapat memiliki efek samping pada anak-anak. Tapi Bolsonaro tidak memberikan bukti.
Anvisa dan regulator kesehatan di seluruh dunia telah menemukan bahwa vaksin COVID-19 aman untuk mereka yang berusia 5 tahun ke atas. Menurut dewan sekretaris kesehatan negara bagian, setidaknya 300 anak berusia 5 hingga 11 tahun telah meninggal di Brazil karena COVID-19.
Kantor presiden tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari surat itu, yang muncul hanya beberapa hari setelah perbedaan lain antara Bolsonaro dan militer.
Tentara Brazil berbeda dari presiden pekan lalu tentang cara menangani COVID-19. Angkatan bersenjata itu memerintahkan tentara untuk divaksin, memakai masker dan menjaga jarak sosial, dan memperingatkan mereka agar tidak menyebarkan berita palsu tentang pandemi. (Sumber: Antara/Reuters)
Baca Juga: Update: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 529 Jadi 4.266.195 Kasus
Berita Terkait
-
Terus Bertambah, Covid-19 Varian Omicron Di Indonesia Kini Tulari 414 Orang
-
Tambah 8 Kasus, Dinkes Kulon Progo Ingatkan Masyarakat: Covid-19 Masih Ada
-
Update: Positif Covid-19 Indonesia Tambah 529 Jadi 4.266.195 Kasus
-
Epidemiolog Sebut Varian Omicron Picu Gelombang Ketiga, Pemerintah Siap?
-
Ahli: Masker Kain Tidak Lindungi Diri dari Virus Corona Covid-19
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?