Suara.com - Varian Omicron masih jadi ancaman utama dalam pengendalian pandemim Covid-19 di seluruh dunia. Diyakini, varian Omicron menular lebih cepat daripada varian Delta, yang menyebar di pertengahan tahun 2021 lalu.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan bahwa kewaspadaan terhadap varian Omicron perlu ditingkatka. Ia pun membagikan sejumlah informasi terbaru seputar varian Omicron. Apa saja?
1. Risiko rawat inap
Mengutip data The United Kingdom Health Security Agency, Tjandra mengatakan orang yang terinfeksi varian Omicron punya risiko 50 persen lebih rendah untuk dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan infeksi varian Delta.
"Mereka juga melaporkan bahwa risiko masuk rumah sakit turun 65 persen pada orang yang sudah divaksin dua kali, dan turun 81 persen pada yang sudah divaksin 3 kali, dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat vaksin sama sekali," terangnya, dalam keterangan kepada wartawan.
2. Risiko infeksi ulang
Semantara itu berdasarkan penelitian di Skotlandia, jumlah orang yang perlu mendapatkan rawat inap usai terinfeksi varian Omicron memang lebih rendah.
Namun, risiko infeksi ulang pada orang yang sebelumnya pernah terpapar varian Delta 10 kali lebih tinggi.
"Di sisi lain, orang yang sudah mendapat vaksin booster punya risiko 57 persen lebih rendah untuk menunjukkan gejala-gejala ketika terinfeksi varian Omicron," tambah Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.
Baca Juga: Omicron menyebar Cepat di Tianjin China, Perjalanan Warganya Dibatasi
3. Risiko kematian
Bukan hanya risiko dirawat di rumah sakit yang rendah, varian Omicron juga disebut tidak berisiko tinggi menyebabkan kematian.
Data dari otoritas kesehatan Kanada mengungkap pasien yang masuk rumah sakit untuk rawat inap hanya 0,3 persen, dengan angka fatalitas kurang dari 0,1 persen.
"Tapi perlu diingat bahwa kalau jumlah kasus banyak sekali, maka walaupun persentase relaitfnya rendah tapi angka mutlak bisa jadi cukup menimbulkan masalah pula," tambahnya lagi.
4. Masa inkubasi
Terkait masa inkubasi, Prof Tjandra mengutip sejumlah publikasi yang mengatakan masa inkubasi varian Omicron lebih cepat daripada varian Delta.
Tag
Berita Terkait
-
Ribuan Anak Jadi Korban, Pakar Ungkap Sejumlah Titik Kritis Penyebab Keracunan Massal MBG
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Guru Besar Kedokteran Ramai-ramai Protes Menkes, Pakar Ingatkan Kembali ke Tujuan Bersama
-
Siswa Bisa Bawa Pulang Menu MBG buat Berbuka Puasa, Begini Kata Pakar Kesehatan
-
Kesiapsiagaan Flu Burung dan ISPA Ditingkatkan, Apa Kata Pakar?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining