Suara.com - Gangguan keputihan lebih umum terjadi pada perempuan. Normalnya, kondisi itu ditandai dengan keluarnya cairan bening dari vagina saat menjelang atau usai menstruasi.
Namun, pada laki-laki ternyata juga bisa terjadi 'keputihan'. Bukan gangguan keputihan seperti yang terjadi pada perempuan, tapi keluarnya cairan yang bukan sperma dari kelamin laki-laki, yang bisa menjadi tanda penyakit atau infeksi seperti kencing nanah.
Dalam ilmu kedokteran, sebenarnya tidak ada istilah keputihan pada laki-laki. Dalam kondisi fisiologis yang sehat, laki-laki juga tak mengalami keputihan seperti perempuan.
Namun, infeksi kencing nanah menyebabkan penis mengeluarkan cairan keruh, seperti vagina saat terjadi keputihan.
Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) Indonesia, keadaan yang normal pada kelamin laki-laki harus kering dan tidak basah.
"Infeksi kencing nanah ini dapat terjadi pada laki-laki yang berhubungan seksual dengan perempuan yang sudah terkena keputihan akibat infeksi bakteri atau jamur," jelas dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Hanny Nilasari.
Sama seperti perempuan, infeksi pada laki-laki juga dapat disebabkan oleh bakteri gonorrhoeae, klamidia, atau trikomonas. Ciri-cirinya yaitu,keluar cairan seperti nanah dari kemaluan disertai rasa gatal pada alat kelamin. Penderita juga mengeluhkan rasa perih saat buang air kecil.
Sedangkan infeksi yang disebabkan jamur candida albicans, gejalanya berupa rasa nyeri disertai gatal dan kemerahan pada kulit selubung dan kepala penis, serta skrotum.
Gejala lainnya yaitu,timbul bintik-bintik putih pada kelamin dan adanya sensasi terbakar ketika berhubungan intim.
Baca Juga: Aksi Pamer Alat Kelamin Dihujat, Patrick Wanggai: Lelucon Liga +62 Mulai Beraksi
Jamur kandida berkembang pesat di area kulit kelamin yang mudah berkeringat, hangat, dan teriritasi. Lingkungan yang memiliki kadar gula tinggi seperti penderita diabetes juga menjadi lingkungan favorit jamur kandida.
"Pria yang belum disirkumsisi (disunat) memiliki kemungkinan lebih besar untuk terinfeksi jamur kandida. Infeksi ini biasanya ditularkan akibat aktivitas seksual yang tidak sehat. Hindari berhubungan seksual hingga mendapat pengobatan yang tepat," saran dokter Hanny.
Infeksi gonore, klamidia atau trikomonas dapat diobati dengan pemberian antibiotik. Sedangkan infeksi jamur kandida dapat ditangani dengan pemberian krim anti jamur sesuai dosis dan anjuran dokter spesialis kulit dan kelamin.
Dokter Hanny mengingatkan, pentingnya periksa diri ke dokter saat mengalami gejala serupa. Dokter akan mencari penyebab infeksi dengan melakukan pemeriksaan laboratorium dari sampel urin, cairan nanah, atau swab kulit.
Cara mencegah diri terinfeksi kencing nanah adalah dengan tidak berganti-ganti pasangan seksual. Selain itu, menggunakan kondom ketika berhubungan seksual dengan perempuan yang mengalami keputihan.
"Bila Anda belum menikah, hindari hubungan seksual. Semakin muda usia Anda saat melakukan kontak seksual, risiko terkena infeksi akan semakin besar," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!