Suara.com - Update Covid-19 global mencatat terdapat 3 juta kasus infeksi terkonfirmasi hanya dalam satu hari. Meski begitu, angka tersebut masih lebih rendah dari kemarin.
Data pada situs worldometers per Jumat (14/1) pukul 08.30 WIB tercatat kasus baru Covid-19 di dunia dalam 24 jam terakhir ada sebanyak 3,04 juta, lebih sedikit dari kemarin yang menjadi rekor selama pandemi dengan angka 3,2 juta kasus.
Delapan negara yang sama dengan kemarin masih melaporkan kasus positif harian mencapai ratusan ribu. Negara tersebut adalah Amerika Serikat (680.991 kasus), Perancis (305.322 kasus), India (253.496 kasus).
Italia (184.615 kasus), Spanyol (159.161 kasus), Australia (150.702 kasus), Argentina (128.402 kasus), dan Inggris (109.133 kasus).
Sedangkan angka kematian bertambah 6.961 jiwa dalam sehari.
Akibat berbagai tambahan tersebut akumulasi kasus Covid-19 di dunia kini tercatat 320,52 juta kasus dengan kematian lebih dari 5,53 juta jiwa.
Jutaan Dosis Vaksin Terbuang di Negara Miskin
Vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih digunakan untuk mencegah perburukan gejala akibat infeksi varian omicron. Namun, jutaan dosis vaksin di negara miskin justru terbuang akibat kedaluwarsa.
Pejabat UNICEF mengatakan, negara-negara miskin pada bulan lalu menolak lebih dari 100 juta dosis vaksin Covid-19 yang didistribusikan melalui program global COVAX.
Baca Juga: Ade Yasin Ungkap Kronologi Warga Dramaga Positif Omicron, Kasus Pertama di Bogor
Mereka menolak vaksin, salah satu alasannya karena tanggal kedaluwarsanya terlalu cepat.
"Lebih dari 100 juta telah ditolak hanya pada bulan Desember saja," kata Etleva Kadilli, direktur Divisi Pasokan di badan PBB UNICEF, mengatakan kepada anggota parlemen di Parlemen Eropa.
Alasan utama penolakan karena vaksin yang dikirim memiliki umur simpan yang pendek, imbuh Kadili.
Negara-negara miskin terpaksa menunda pengiriman stok, karena tidak memiliki fasilitas penyimpanan yang memadai, termasuk kurangnya lemari es untuk penyimpanan vaksin.
UNICEF tidak segera menjawab pertanyaan tentang total dosis yang telah ditolak sejauh ini.
Selain dosis yang ditolak, banyak pula dosis vaksin yang tidak digunakan di fasilitas penyimpanan di negara-negara miskin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara