Suara.com - Pernah mendengar mitos mengenai mata kedutan dan semua pertandanya? Dalam dunia medis, mata kedutan dikenal dengan istilah blefarospasme, dan terjadi antara 1 hingga 2 menit. Tapi sebenarnya hal ini tak ada sangkut pautnya dengan kejadian apapun yang akan terjadi selanjutnya.
Meski memang, secara umum hal ini tak berbahaya, namun ada beberapa hal atau gangguan kesehatan yang memiliki gejala mata kedutan. Jadi agar untuk meningkatkan awareness, berikut beberapa penyakit yang memiliki tanda tersebut.
Multiple Sclerosis : merupakan gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang. Hal ini harus mendapatkan penanganan serius agar segera sembuh.
Sindrom Tourette : ditandai dengan adanya gerakan atau suara secara spontan dan berulang. Hal ini tidak terkontrol dan penderitanya benar-benar melakukan hal-hal yang spontan.
Parkinson : kondisi ini menyebabkan anggota tubuh bergetar, atau otot kaku, kesulitan bicara, serta adanya gangguan keseimbangan.
Dystonia Cervical : jenis distonia yang membuat leher kejang tiba-tiba. Penderitanya merasakan sensasi kepala berputar dan posisi yang tidak nyaman.
Dystonia : gangguan gerakan yang membuat otot kejang serta tak terkendali. Bagian tubuh yang terkena bisa saja terpelintir, dan menyebabkan rasa tak nyaman.
Bell’s Palsy : adalah kondisi kelumpuhan pada otot wajah yang menyebabkan wajah tidak simetris.
Lalu Bagaimana Cara Mengatasinya?
Baca Juga: Padahal Berdampak Buruk, Ini 4 Alasan Mental Illness Sering Disepelekan
Untuk mengurangi resiko mata kedutan, dan semua penyakit di atas, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
1. Memiliki waktu istirahat yang cukup
2. Membatasi minuman dengan kandungan kafein atau beralkohol
3. Berhenti merokok
4. Menjaga kelembaban permukaan mata
5. Kompres hangat sehingga mata kedutan bisa berkurang
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat