Suara.com - Perempuan di atas usia 60 tahun termasuk kelompok yang rentan sakit kanker ovarium. Riwayat kehamilan juga menjadi salah satu faktor risiko penyebab penyakit tersebut.
Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Dr. dr. Brahmana Askandar, Sp.OG(K)-Onk., mengatakan, perempuan yang tidak pernah hamil lebih berisiko tinggi alami kanker ovarium, dibandingkan yang pernah hamil dan melahirkan.
Dokter Brahmana menjelaskan, kondisi tersebut tidak ada kaitannya dengan hormon. Tapi justru aktivitas ovarium dalam memproduksi sel telur.
"Ovarium itu salah satu fungsinya menghasilkan telur setiap bulan yang kita sebut proses ovulasi. Kalau terjadi ovulasi itu telurnya keluar. Kalau telur itu keluar, segala macam zat inflamasi dan sebagainya juga ada di sekitar indung telur. Jadi intinya, semakin terekspos panjang dengan ovulasi, maka resiko semakin tinggi," paparnya dalam webinar Kampanye 10 Jari Mengahadapi Kanker Ovarium, Kamis (13/1/2022).
Baca Juga: Sakit Kanker Stadium 4, Seorang Ibu Ingin Bertemu dengan Anaknya yang Terpisah Sejak 35 Tahun Lalu
Proses ovulasi tidak akan terjadi ketika ada kehamilan. Selama kehamilan sembilan bulan tersebut ovarium akan beristirahat menghasilkan indung telur, sehingga ovulasi tidak terjadi.
Fase istirahat itu bahkan bisa terjadi selama ibu menyusui anaknya, kata dokter Brahmana.
"Itulah kenapa orang yang banyak anak, ini bukan justifikasi untuk banyak anak ya, tapi itu faktanya bahwa tidak pernah hamil risikonya lebih tinggi karena indung telur tidak pernah istirahat, produksi terus-menerus setiap bulan," jelasnya.
Namun demikian, dokter Brahmana menegaskan bahwa penyintas kanker ovarium masih bisa hamil. Meskipun menjalani operasi pengangkatan ovarium, apalagi pengobatan kemoteri.
"Di kemo bukan berarti angkat ovarium, jadi masih bisa punya anak. Meskipun ovarium diangkat satu juga, masih ada satu lagi. Jadi tetap masih bisa punya anak," ucapnya.
Baca Juga: Dikelilingi Riwayat Kanker di Keluarga, Shahnaz Haque Beri Edukasi Sejak Dini Kepada Anak
Ovarium merupakan sepasang organ pada sistem reproduksi perempuan, di mana salah satu fungsinya sebagai tempat pematangan sel telur.
- 1
- 2
baca juga
-
>
Sama Berbahaya Seperti Kanker Serviks, Perempuan Juga Harus Kenali Risiko Kanker Ovarium
-
>
Sering Tanpa Gejala, Begini Cara Kenali Tanda Alami Kanker Ovarium
-
>
Gejala Kanker Ginjal, Waspadai Kelelahan hingga Benjolan di Perut!
Komentar
Berita Terkait
-
Pertama Kalinya, Peneliti Menyuntikkan Virus untuk Membunuh Sel Kanker pada Manusia, Seberapa Ampuh?
-
Banyak yang Belum Tahu, Pria Lebih Berisiko Kanker Payudara jika Punya Masalah Kesuburan
-
Terpopuler: Fahmi Idris Meninggal Karena Kanker Hingga Kiwil Kena Virus
terpopuler
-
Kondektur Bus Kaget Lihat Penumpang Bersimbah Darah, Ternyata Alat Kelamin Dipotong
-
Jalan Ditutup untuk Hajatan, Perempuan Ini Tetap Lewat Sambil Dorong Motor Lindas Karpet, Netizen: Gak Sopan Banget
-
Potret Petugas SPBU saat Isi Bensin Honda Vario Jadi Sorotan, Sosok di Kantong Dadanya Bikin Publik Salfok
-
Pria Tertangkap Kamera Selipkan Senjata Api Dalam Celana saat Salat di Masjid, Publik Cemaskan Hal ini
-
Suami Maudy Ayunda Atheis, Jesse Choi Baru Mualaf 2 Bulan Lalu