Suara.com - Update Covid-19 global menunjukkan ada tambahan kasus baru sebanyak 3,05 juta dalam 24 jam terakhir. Dalam waktu yang sama, angka kematian bertambah 7.407 jiwa.
Data worldometers per Sabtu (15/1) pukul 07.30 WIB, akumulasi kasus Covid-19 di dunia kini telah mencapai 323,86 juta dengan kematian lebih dari 5,54 juta jiwa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi kalau lonjakan kasus di dunia saat ini, salah satu disebabkan oleh varian omicron.
Inggris menjadi negara dengan jumlah kasus omicron terbanyak. Hingga Kamis (13/1), total kasus omicron di dunia telah mencapai 296,78 ribu kasus. Inggris berada di urutan pertama dengan jumlah kasus omicron per minggu tumbuh 70,62 persen, mengutip data GISAID.
Varian Omicron telah menyebar dengan cepat di Inggris dan memicu lonjakan kasus hingga rekor tertinggi, meskipun gejalanya tidak separah infeksi varian sebelumnya. Selain itu, tingkat vaksinasi yang sudah tinggi di kelompok orang dewasa ikut mengurangi potensi peningkatan rawat inap.
Anak-anak kecil dan bayi secara proporsional lebih mungkin dirawat di rumah sakit akibat varian omicron dibandingkan dengan anak-anak yang lebih tua, dan dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Namun, kondisi berbeda terjadi pada kelompok anak-anak di Inggris.
Studi yang dirilis pada Jumat (14/1), yang dibagikan dengan penasihat pemerintah, menemukan ada peningkatan rawat inap pada anak-anak akibat infeksi Covid-19. Dalam empat minggu terakhir, rawat inap didominasi oleh bayi di bawah satu tahun.
Dari anak-anak yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19, 42 persen di antaranya berusia di bawah 1 tahun. Jumlahnya meningkat dibandingkan dengan sekitar 30 persen pada gelombang sebelumnya.
Baca Juga: Varian Omicron Merajalela, Jerman Malah Kekurangan Alat Tes COVID-19
"Faktanya, mereka datang untuk waktu yang singkat," kata penulis studi Calum Semple, Profesor Kesehatan Anak dan Pengobatan Wabah, Universitas Liverpool, dikutip dari Channel News Asia.
Russell Viner, Profesor Kesehatan Anak dan Remaja, UCL, mengatakan bahwa sebagian besar anak yang terinfeksi omicron kemungkinan alami gangguan kondisi pernapasan. Kondisi itulah yang membuat bayi harus dirawat di rumah sakit agar tidak mengalami perburukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra