Suara.com - Seperti orang dewasa, remaja juga bisa mengalami stres akibat tekanan tertentu. Stres pada remaja bisa saja semakin parah apabila kondisi lingkungan sekitarnya tidak mendukung mereka untuk melakukan aktivitas menyenangkan agar pikirannya teralihkan.
Orang dewasa mungkin pernah melakukan self talk atau bicara dengan diri sendiri untuk mengenali dan mengatasi stres yang terjadi. Cara yang sama sebenarnya bisa dilakukan oleh remaja, tentunya dengan bantuan orangtua.
Self talk bisa memicu penafsiran perasaan dan persepsi terhadap apa yang sedang dialami. Hal tersebut juga mengatur dan mengubah keyakinan yang nantinya akan memberikan instruksi dan penguatan kepada diri sendiri.
Dikutip dari Ruang Guru, self talk bukan mencoba untuk memaksakan dan mengubah pikiran serta perilaku seseorang menjadi sosok individu tertentu. Namun, membuat diri mereka yang sedang tidak dalam keadaan seimbang itu menjadi lebih tenang.
Remaja umumnya tidak bisa menahan diri untuk memikirkan sesuatu yang tidak rasional, akhirnya akan menyebabkan tingkat stres meningkat. Gejalanya bisa terlihat dari mudah menangis, lesu, mudah marah, perubahan perilaku, dan lebih sering mengasingkan diri dari perkumpulan.
Teknik self talk dilakukan dengan tujuan pengungkapan pernyataan-pernyataan positif untuk mengubah pemikiran remaja yang tidak masuk akal.
Tahapan yang Perlu Dilakukan Pada Teknik Self Talk
Proses penerapan teknik self talk dibagi beberapa tahap. Tahapan yang pertama, memperlihatkan pemikiran-pemikiran yang tidak logis atau irasional kepada anak.
Remaja harus dibantu agar bisa memahami kalau pemikirannya irasional dan mengarahkannya agar kembali rasional. Hal ini dilakukan karena lingkup pertama yang dia temui adalah lingkungan keluarga.
Baca Juga: Hits Kesehatan: Manfaat Paracetamol, Booster Sinovac Tak Beri Reaksi Merugikan Tubuh
Kedua, anak dibantu agar dirinya merasa yakin bahwa segala bentuk dari pikirannya yang memiliki nilai negatif dapat berubah menjadi nilai-nilai yang positif. Pada tahap ini anak akan diajarkan agar bisa membedakan pemikirannya.
Orangtua perlu membimbing anak menemukan pemikiran yang mengandung unsur negatif yang sebenarnya bisa berubah menjadi positif.
Misalnya, ketika anak berkata kalau dirinya tidak bisa hidup seperti kondisi yang dihadapinya saat ini. Peran orangtua, meyakinkan anak bisa melalui posisi tersebut dengan memintanya berkata, "aku bisa melewatinya".
Tahap ketiga, anak perlu dibantu terus-menerus untuk mengembangkan pikiran rasionalnya. Sehingga pemikiran-pemikiran negatif yang dibangun oleh anak dapat tergantikan dengan pemikiran yang rasional. Akhirnya, anak terlatih untuk semakin berpikir positif dan mengontrol pemikirannya sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!