Suara.com - Pemerintah Hong Kong memerintahkan pemusnahan 2.000 hamster setelah ditemukan kasus Covid-19 pada toko hewan peliharaan. Warga setempat juga diperingatkan tidak mencium hewan peliharaan apa pun untuk antisipasi terjadinya penularan infeksi virus corona.
Kluster di toko hewan tersebut ditemukan setelah seorang pekerja terkonfirmasi positif Covid-19. Kemudian dilakukan tes terhadap ratusan hewan dan ditemukan 11 hamster positif Covid-19.
Menteri Kesehatan setempat Sophia Chan menyampaikan bahwa tidak ada bukti hewan peliharaan dapat menularkan Covid-19 ke manusia, tetapi pihak berwenang tetap bertindak hati-hati dengan melarang impor dan penjualan hewan pengerat tersebut.
"Pemilik hewan peliharaan harus menjaga praktik kebersihan yang baik, termasuk mencuci tangan setelah menyentuh hewan, menangani makanan atau barang lainnya, dan menghindari mencium hewan," kata direktur Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Leung Siu-fai Leung kepada wartawan.
"Jika warga memelihara hamster, mereka harus memeliharanya di rumah. Jangan dibawa keluar," imbuhnya, sebagaimana diberutakan Channel News Asia.
Ratusan sampel dikumpulkan dari toko hewan tersebut, termasuk kelinci dan chinchilla. Hasilnya sejauh ini, hanya hamster yang dinyatakan positif Covid-19.
Setelah tiga bulan tidak ada penularan lokal, Hong Kong menemukan lusinan kasus baru. Sehingga memicu pembatasan baru pada penerbangan dan kehidupan sosial.
Sebagian besar kasus baru terkonfirmasi varian omicron. Namun, kasus baru pada kluster toko hewan peliharaan itu telah dipastikan masih varian delta.
Leung mengatakan sekitar 2.000 hamster di 34 toko hewan peliharaan dan fasilitas penyimpanan akan dimusnahkan. Siapa pun yang membeli hamster sejak 22 Desember 2021 harus menyerahkannya kepada pihak berwenang untuk dimusnahkan dan tidak membuangnya di jalanan, tambahnya.
Baca Juga: Evaluasi Vaksinasi Booster, Kulon Progo: Masih Ada yang Datang Tak Penuhi Kriteria
Pemerintah Hong Kong pun kini tengah menyiapkan hotline khusus untuk pertanyaan Covid-19 terkait dengan hamster.
Berita Terkait
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Termasuk Kapibara, 7 Hewan Ini Punya Penampilan Unik Tapi Sifatnya Super Lembut
-
Bukan Cuma Kebetulan: Sains Buktikan Anjing dan Kucing Bisa 'Membaca' Perasaanmu
-
Pemilik Anabul Wajib Tahu! 10 Kesalahan Ini Bikin Hewan Peliharaanmu Menderita
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?