Suara.com - Pemerintah Vietnam melaporkan adanya kasus COVID-19 varian Omicron penularan lokal pertama, di tengah program vaksinasi nasional yang diselenggarakan pemerintah.
Tiga kasus positif COVID-19 terdeteksi pekan lalu di Ho Chi Minh City dan dipastikan sebagai Omicron pada Selasa malam, kata harian Tien Phong yang mengutip otoritas kesehatan.
Vietnam sebelumnya telah mendeteksi lebih dari 70 kasus varian yang sangat menular itu di antara pendatang dari luar negeri yang dikarantina.
"Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap Omicron, jangan berkumpul di tempat-tempat ramai dan jalani vaksinasi penuh," kata Kementerian Kesehatan dalam pernyataan pekan lalu.
Secara keseluruhan, Vietnam telah mencatat lebih dari dua juta kasus COVID-19 dan hampir 36.000 kematian.
Lebih dari 74 persen penduduk negara itu yang berjumlah 98 juta jiwa telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin, menurut Kemenkes.
Vietnam juga telah meluncurkan program vaksinasi dosis penguat (booster) dan pemerintah berjanji semua penduduk dewasa akan mendapatkan dosis vaksin tambahan itu hingga akhir Maret.
Sebelumnya, data dari situs Worldometers.info melaporkan kasus Covid-19 di dunia bertambah sebanyak 2,86 juta dalam sehari. Di waktu yang sama, angka kematian akibat infeksi virus corona itu juga masih bertambah hingga 7.686 orang.
Perancis tercatat melaporkan kasus harian terbanyak dengan 464.769 kasus. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak di Perancis sejak terjadi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Varian Omicron Terus Naik, Satgas COVID-19 Bakal Bikin Lagi Aturan Baru?
Amerika Serikat juga melaporkan kasus harian mencapai 400 ribu, tepatnya 447.508 kasus.
Ada empat negara lainnya yang melaporkan kasus Covid-19 mencapai ratusan ribu dalam 24 jam terakhir. Di antaranya, India 277.740 kasus, Italia 228.179 kasus, Brasil 132.254 kasus, dan Argentina 120.982 kasus.
Akumulasi data Covid-19 berdasarkan situs worldometers per Rabu (19/1) pukul 07.30 WIB tercatat 334,81 juta kasus dengan lebih dari 5,57 juta kematian di seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa pandemi tidak akan berakhir hanya karena varian omicron telah mereda di beberapa negara. WHO memperingatkan, secara global, tingkat infeksi masih tinggi dan kemungkinan akan menyebabkan varian baru saat virus bermutasi.
"Kami mendengar banyak orang mengatakan bahwa omicron adalah varian terakhir. Itu tidak terjadi karena virus ini beredar pada tingkat yang sangat intens di seluruh dunia," kata Maria Van Kerkhove, Pimpinan teknis Covid-19 WHO, dikutip dari CNBC.
Infeksi baru Covid-19 justru meningkat 20 persen di seluruh dunia selama seminggu terakhir, dengan hampir 19 juta kasus positif yang dilaporkan, menurut data WHO. Tetapi Van Kerkhove mencatat bahwa infeksi baru yang tidak dilaporkan jumlahnya jauh lebih tinggi.
Berita Terkait
-
Adu Kesiapan Timnas U-22 vs Negara Tetangga Jelang SEA Games 2025: Siapa Paling Menjanjikan?
-
Duo Abroad Disebut Kunci Timnas Indonesia Pertahankan Emas SEA Games 2025
-
Kapten Timnas Vietnam U-22 Putus Ligamen, Dipastikan Absen di SEA Games 2025
-
Setahun Cedera, Nguyen Xuan Son Langsung Bersinar saat Comeback bersama Timnas Vietnam
-
Jadwal Baru Piala AFF Bikin Media Vietnam Ketar-ketir, Timnas Indonesia Bisa Full Skuad
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining