Suara.com - Saat kasus varian Omicron melonjak, banyak orangtua khawatir dengan kondisi anak-anaknya. Karena, anak-anak dikatakan lebih rentan terhadap varian baru virus corona Covid-19.
Selain itu, penyebaran varian Omicron juga sangat cepat meskipun hanya menyebabkan penyakit ringan. Para ahli menyarankan untuk tidak menganggapnya enteng, terlebih banyak anak-anak yang belum vaksinasi.
Beberapa kali, para ahli mengatakan bahwa anak-anak berisiko tertular virus corona Covid-19, termasuk varian Omicron. Karena, banyak dari kelompok mereka yang belum vaksinasi.
Meskipun varian Omicron sudah dikonfirmasi tidak menyebabkan efek parah pada anak-anak. Tapi, kematian 7 anak baru-baru ini di Delhi seolah menjadi peringatan bagi orangtua di seluruh dunia.
Menteri Kesehatan Delhi, Satyendar Jain mengatakan bahwa anak-anak yang meninggal karena virus corona Covid-19, anak-anak tersebut memiliki penyakit penyerta yang cukup parah.
Dari 7 anak, 5 anak berusia di bawah 15 tahun. Saat ini, vaksin Covid-19 telah tersedia ntuk mereka yang berada dalam kelompok usia 15 hingga 18 tahun.
Para ahli percaya vaksin Covid-19 memainkan peran penting dalam melindungi massa dari virus corona Covid-19, khususnya anak-anak.
Menurut Dr Jesal Sheth, Konsultan Senior-Dokter Anak, Rumah Sakit Fortis, Mulund, penyebaran varian Omicron di kalangan anak-anak masih lebih tinggi daripada gelombang sebelumnya.
Sesuai data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 672 anak-anak rata-rata dirawat di rumah sakit setiap hari dengan Covid-19 selama satu minggu terakhir."
Baca Juga: Pentingnya Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Globalisasi, Dibutuhkan Parenting Khusus
"Varian Omicron ini diketahui memiliki efek pada saluran pernapasan bagian atas dan anak-anak cenderung memiliki infeksi saluran pernapasan atas yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa yang membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit berbahaya," jelasnya dikutip dari Times of India.
Dokter juga mencantumkan beberapa gejala varian Omicron yang paling umum, seperti pilek, bersin terus-menerus, sakit tenggorokan bersama dengan sakit kepala dan batuk telah menjadi lebih umum.
Varian Omicron juga telah menunjukkan gejala yang sama dan melanjutkan tren yang ditetapkan oleh varian Delta.
Adapun gejala varian Omicron yang paling umum di antara anak-anak adalah batuk croup. Kondisi ini membuat anak tak berhenti batuk atau batuk cukup keras.
Croup adalah suatu kondisi saluran napas bagian atas, yang tidak hanya menahan pernapasan. Tetapi, juga memicu suara gonggongan yang khas. Biasanya, suara mungkin disertai dengan demam, suara serak dan sesak napas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group