Suara.com - Singapura melaporkan adanya lonjakan kasus Covid-19 pada anak-anak usia di bawah 12 tahun. Direktur layanan medis Kementerian Kesehatan (MOH) Kenneth Mak mengatakan bahwa jumlah pasien anak telah mendominasi di layanan kesehatan.
"Jumlah keseluruhan anak-anak di bawah usia 12 tahun yang terinfeksi Covid-19 lebih tinggi daripada jumlah keseluruhan kasus Covid-19 aktif di atas usia 16 tahun yang belum sepenuhnya pulih," kata Mak pada konferensi pers oleh gugus tugas multi kementerian Covid-19, dikutil dari Channel News Asia.
Baik Rumah Sakit Ibu dan Anak maupun di Rumah Sakit Universitas Nasional, kasus Covid-19 pada anak sama-sama mendominasi. Kebanyakan anak mengalami gejala pernapasan.
“Anak-anak sangat sensitif terhadap peradangan di saluran udara bagian atas dan ini dapat menyebabkan mengi dan kegelisahan,” kata Mak.
Ia menambahkan bahwa saat ini juga lebih banyak anak-anak yang terinfeksi Omicron dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.
"Tapi untungnya, mereka tidak membutuhkan perawatan ICU yang lama," ujar Mak.
Tempat tidur bangsal anak di beberapa eumah sakit Singapura kini telah penuh dengan pasien Covid-19. Mak mengatakan, kondisi itu diperparah dengan peningkatan jumlah anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan tidak terkait Covid-19 tapi.
Lantaran belum terkonfirmasi terinfeksi Covid-19 atau tidak, anak-anak yang mengalami gangguan pernapasan itu juga memerlukan isolasi dan pengujian tambahan.
Depkes mencatat bahwa kasus Covid-19 pada anak terus meningkat selama sepekan terakhir.
Baca Juga: Dua Anak Terpapar Covid-19 dari Klaster Pegawai Bank, Pemkot Madiun Menangguhkan PTM 100 persen
Ada 312 kasus baru Covid-19 pada anak-anak di bawah usia 12 tahun, hingga Kamis (20/1). Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat hanya dalam tujuh hari. Sebelumnya, masih 120 kasus Covid-19 anak-anak pada 13 Januari 2022. Meski begitu, Depkes mencatat bahwa kebanyakan kasus virus corona pada anak-anak dapat pulih di rumah.
Berita Terkait
-
Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
-
5 Artis Berobat di Mount Elizabeth Singapura, Ada yang Bayar Rp195 Juta per Malam!
-
Ibu Raffi Ahmad Operasi Apa? Ini Penjelasan Kondisi Mama Amy di Singapura
-
Beda Harga iPhone 17 di Indonesia, Malaysia dan Singapura
-
Tantang RK Tes DNA Ulang di Singapura, Lisa Mariana: Gentleman Dong, Katanya 1.000 Persen Yakin!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional