Suara.com - Host dan komedian Fitri Tropica kini tengah mengandung anak kedua. Kepada awak media, erempuan berusia 34 tahun tersebut mengaku harus rela menjalani beragam pantangan guna menjaga kehamilan keduanya.
Salah satunya adalah dengan menghindari mengonsumsi makanan pedas. Kata perempuan yang akrab disapa Fitrop tersebut, ada alasan medis mengapa ia menghindari makanan pedas.
Ibu dari Sada Amina Hanara itu mengatakan, ia memutuskan menghindari makanan pedas karena memiliki riwayat penyakit GERD atau Gastroesophageal reflux disease.
GERD adalah penyakit asam lambung karena melemahnya katup atau sfingter yang terletak di kerongkongan bagian bawah.
Menurut Fitrop, di kehamilannya yang sudah menginjak usia tujuh bulan tersebut, mengonsumsi makanan pedas bisa dengan mudah membuat GERD kambuh, hingga menyebabkan muntah atau perasaan terbakar di kerongkongan.
"Dari aku pribadi hindari makanan pedas waktu malam, karena apalagi kandungan gede, ada GERD, jadi makan pedas memancing banget," ujar Fitrop dalam konferensi pers Hari Gizi Nasional Royco, Selasa (25/1/2022).
Makanan pedas dapat memicu GERD karena cabai, yang menyebabkan rasa pedas, mengandung senyawa capsaicin yang bisa memperlambat sistem pencernaan. Padahal hal tersebut berpotensi membuat asam lambung naik, di mana makanan yang sulit terolah tubuh, kembali ke kerongkongan hingga bisa menyebabkan muntah.
Sementara itu mengutip Hello Sehat, Rabu (26/1/2022) perempuan hamil trimester awal tidak hanya berisiko morning sickness tapi juga disebut hiperemesis gravidarum (HG) yang sangat bahaya.
HG adalah kondisi komplikasi yang menyebabkan mual dan muntah amat parah, yang membuat ibu hamil tidak nafsu makan, volume muntahannya sangat banyak, frekuensi muntahnya sering, dan sampai melemahkan.
Baca Juga: Dapat Mempengaruhi Perkembangan Janin, Ibu Hamil Jangan Lupa Penuhi Asupan Yodium
HG bisa menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan drastis, kekurangan gizi, ketidakseimbangan elektrolit, dan gangguan metabolisme.
Ibu hamil yang mengalami kondisi ini harus dirawat di rumah sakit. Komplikasi hiperemesis gravidarum adalah hal serius dan terkait dengan ginjal, sistem saraf, dan kerusakan hati.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya