Suara.com - Jamu terkenal sebagai minuman yang dipercaya punya banyak manfaat bagi banyak orang. Tapi, rasanya yang terkadang sedikit pahit, membuat sebagian orang tidak mudah mengonsumsinya.
Sebenarnya, ada cara mudah yang bisa dilakukan agar mulai terbiasa minum jamu. Hal tersebut diungkapkan oleh CEO & Co-Founder of Suwe Ora Jamu, Nova Dewi.
Nova mengatakan, salah satu caranya ialah meperkenalkan dari racikan racikan jamu yang cenderung tak pahit seperti kunyit asam dan beras kencur.
"Ada momen-momen yang diselipin awalnya. Misalnya aku lagi sehat, segar terus diminumin jamunya kayak kunyit asem, beras kencur. Tetapi misalnya lagi enggak enak badan, jamunya cenderung pahit," ujar dia seperti dikutip dari ANTARA.
Dari hal tersebut, ia mengatakan mulai terbiasa meminum jamu. Ia tidak lagi merasa takut dan trauma saat minum jamu.
Di sisi lain, Nova mengaku beruntung bisa melihat sosok ibu dan nenek yang tidak sungkan berkutat di dapur untuk meracik jamu untuknya. Bagi dia, ini memunculkan kesan dirinya dicintai dan penting bagi keluarganya.
"Mereka yang benar-benar buatin saya minuman jamu-jamu. Jadi, kayak personal attachment atau memori yang saya merasa I'm being loved, being taken care of, saya merasa important. Kebetulan saya anak paling besar juga," kata Nova.
Berawal dari kebiasaan, Nova lalu berpikir mengenai kemungkinan peluang di bidang jamu. Dia pun mempelajari bagaimana caranya bisa mengenal personal relationship orang-orang di Jakarta.
Dia juga mulai memberanikan diri menawarkan pada orang-orang yang bertamu ke rumahnya dengan minum jamu.
Baca Juga: Miliki 4 Pola Pikir Ini agar Segera Menyudahi Penyesalan di Masa Lalu
"Orang terbiasanya kopi, teh, sirup atau boba. Lah aku tuh pengin nawarin jamu. Kali ketiga aku nyeplos, mau minum jamu, kopi atau teh. Loh kok jamu yang ditawarin duluan. Orang itu raut mukanya beda-beda, responnya (berbeda). Aku lihat ada peluang. Di Jakarta tempat minum jamu di mana toh, mungkin masih kios-kios. Ada peluang untuk minum jamu yang asik," papar Nova.
Nova lalu mempelajari cara meracik jamu yang rasanya enak, tidak pahit karena menurut dia sebagian orang berpikir rasa jamu itu pahit.
"Aku ngulik-ngulik caranya bikin jamu yang enak, yang anak-anak muda itu tidak takut. Karena ada mindset belum apa-apa jamu itu pahit. Aku ingin ngenalin kayak waktu aku kecil, dikenalin kunyit asem dulu, beras kencur dulu terus baru mulai rasa-rasa (lain)," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan