Suara.com - Covid-19 tidak hanya akan memengaruhi sistem pernapasan, tetapi organ lainnya, termasuk penis. Pada November lalu, sekelompok ahli urologi mengatakan infeksi virus corona menyebabkan disfungsi ereksi pada beberapa pasien pria.
Kini, Covid-19 dapat menyebabkan ereksi terus menerus (priapismus) pada seorang remaja laki-laki.
Priapismus iskemik merupakan kondisi yang diakibatkan oleh darah tidak dapat keluar dari penis. Apabila tidak diobati, ini dapat menyebabkan kematian jaringan atau disfungsi ereksi.
Kasus ini tercatat pada laporan baru yang terbit dalam jurnal Urology. Seorang petugas medis di Wina, Austria, melaporkan adanya kasus priapismus pada seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.
Remaja tersebut mengalami ereksi selama lebih dari satu hari, membuatnya sangat kesakitan.
Dokter menggunakan jarum untuk menusuk penis sehingga darah mengalir sebagian. Namun, ternyata cara ini tidak berhasil dan menjadi terlalu menyakitkan untuk anak tersebut.
Dalam 24 jam kemudian, sang remaja kembali mengalami priapismus berulang, meski dirinya tidak mengalami rasa sakit apa pun.
Sang anak pun diharuskan menjalani pemindaian, dan terlihat adanya pembekuan darah di corpora cavernosa, jaringan spons di batang penis yang terisi darah penyebab ereksi.
Pada akhirnya, para dokter mengatasi masalah tersebut dengan memberi kompres es dan kompresi pada perineum, area kulit antara penis dan anus, lapor The Sun.
Baca Juga: Lagi Asik Duduk di Toilet, Penis Pria Ini Digigit Ular Kobar Sampai Harus Operasi!
Sekali lagi, tiga hari kemudian sang anak kembali mengalami ereksi dengan rasa sakit yang khas.
Setelah merawatnya, dokter meujuknya ke spesialis untuk memastikan bahwa dia tidak memiliki kelainan darah, seperti penyakit sel sabit, yang mungkin berada di balik masalah berulang.
Petugas medis mengatakan tidak ada penyebab lain yang masuk akal selain Covid-19. Sebab, remaja itu pertama kali terkena infeksi tujuh minggu sebelum kejadian dan saat di rumah sakit, yang menandakan anak itu tertular lagi.
Covid-19 juga dapat meningkatkan kecenderungan darah untuk menggumpal. Bahkan, hal ini dapat menyebabkan kematian.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter