Suara.com - Seorang pria usia 45 tahun harus menjalani operasi terbuka setelah istri memasukkan busa semprot, yakni salah satu bahan bangunan yang biasa digunakan untuk menahan cuaca ke dalam penisnya.
Mulanya, pria itu dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) sebuah rumah sakit, karena mengeluhkan susah buang air kecil dan ada darah dalam urine-nya.
Ia mengaku sang istri sudah memasukkan berbagai benda ke dalam penisnya untuk mengatasi disfungsi ereksi, salah satunya busa semprot tersebut.
Suatu hari, istrinya tak sengaja menekan kaleng busa semprot itu sehingga masuk ke dalam penisnya hingga kandung kemih.
Kemudian dilansir dari News Week, ia mulai merasakan kesulitan buang air kecil, nyeri buang air kecil dan terdapat darah dalam urine-nya. Setelah 3 minggu, ia pun pergi ke rumah sakit.
Dokter lantas melakukan pemindaian pada perut dan panggulnya. Dokter menemukan ada potongan besar busa semprot yang tersangkut di dalam kandung kemih dan penisnya.
Potongan busa dalam kandung kemihnya berukuran sekitar 11 kali lebih besar dari 4x6 cm.
Pada kasus ini, petugas medis terkadang melakukan endoskopi, di mana alat medis akan dimasukkan ke dalam tubuh pasien untuk mengekstraksi bongkahan busa tersebut tanpa operasi.
Tapi dalam kasus ini, dokter perlu melakukan operasi terbuka karena bongkahan busa tersebut sudah cukup dalam dan lubang penis pria itu menyempit.
Baca Juga: Temuan Baru Peneliti, Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Alzheimer!
Artinya, dokter perlu melakukan sistotomi, di mana ahli bedah perlu menggapai saluran kemih dengan cara menyayat bagian perut.
Selama proses tindakan, pasien diberi kateter beberapa minggu. Setelah tindakan operasi, pria itu menjalani pemulihan bagian uretranya.
Sebenarnya, kasus yang menimpa pria 45 tahun ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, sudah banyak pria yang mencoba memasukkan sedotan, kapas, baterai, paku hingga kabel ke dalam penis untuk kepuasaan seksual maupun masalah mental.
Umumnya, pasien akan mengeluhkan sakit saat buang air kecil dan darah dalam urine sehingga membutuhkan tindakan medis.
Sayangnya, banyak pasien justru tak segera mencari bantuan medis karena malu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien