Suara.com - Penyakit radang usus buntu (apendisitis) adalah peradangan pada usus buntu. Usus buntu adalah kantong tipis yang menempel pada usus besar di sisi kanan perut. Biasanya seukuran jari. Lantas, apa gejala penyakit radang usus buntu dan bagaimana cara mengobatinya?
Jika Anda menderita radang usus buntu, usus buntu bisa menjadi bengkak dan terinfeksi. Ini dapat menyebabkannya meledak. Jika ini terjadi, infeksi kemungkinan akan menyebar ke seluruh perut, menyebabkan masalah serius seperti peritonitis (infeksi di dalam perut) atau abses di sekitar usus buntu.
Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini gejala radang usus buntu dan cara pengobatannya yang penting untuk diketahui yang dilansir dari berbagai sumber.
Gejala Radang Usus Buntu
Nyeri adalah gejala apendisitis yang paling umum. Ini sering dimulai di dekat pusar, atau pusar, dan mungkin datang dan pergi untuk sementara waktu. Kemudian biasanya bergerak rendah ke kanan di perut dan menjadi lebih parah dan lebih konstan. Biasanya sakit untuk berjalan atau batuk.
Adapun tanda dan gejala umum lainnya dari radang usus buntu yaitu seperti berikut ini.
- demam (suhu tinggi)
- perut yang lembut untuk disentuh, terutama bagian bawah di sebelah kanan
- mual (merasa ingin muntah)
- kehilangan nafsu makan (tidak ingin makan)
- muntah, meskipun biasanya hanya sekali atau dua kali• diare atau sembelit
Anak-anak kecil mungkin merasa sulit untuk mengatakan di mana rasa sakitnya, dan yang mungkin Anda ketahui hanyalah bahwa mereka sakit. Jika sudah radang usus buntu, biasanya rasa sakitnya hanya akan berada di perut sebelah kanan. Tidak seperti gastro, muntah atau diare biasanya ringan dengan radang usus buntu.
Pengobatan
Rencana perawatan yang direkomendasikan dokter Anda untuk radang usus buntu kemungkinan besar akan melibatkan antibiotik diikuti dengan pembedahan atau operasi untuk mengangkat usus buntu Anda.
Baca Juga: Ragam Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan, Jangan Terlambat ke Dokter!
Selain itu, dilakukan juga beberapa perawatan yang mencakup sebagai berikut:
- operasi atau drainase jarum, ini berguna untuk agar abses kering sebelum melakukan operasi, jika abses belum pecah
- penghilang rasa sakit
- cairan IV
- diet cairan
Pada kasus yang jarang terjadi, radang usus buntu ringan bisa sembuh dengan antibiotik saja. Namun dalam banyak kasus, pasien akan memerlukan pembedahan untuk mengangkat usus buntu.
Nah, demikian informasi mengenai gejala radang usus buntu dan cara pengobatannya yang perlu diketahui. Mari selalu jaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern