Suara.com - Update Covid-19 global, Senin (7/2), menunjukkan penambahan kasus positif baru sebanyak 1,85 juta dan angka kematian yang bertambah 6.341 jiwa.
Kasus baru kini didominasi Rusia yang melaporkan 180.071 kasus, diikuti Perancis 155.439 kasus, Jerman 114.424 kasus, dan Jepang 105.817 kasus.
Selain keempat negara tersebut, negara lainnya melaporkan kasus baru kurang dari 100 ribu.
Sementara kematian akibat infeksi Covid-19 dalam sehari kemarin paling banyak terjadi di India yang melaporkan 897 jiwa kematian.
Akumulasi kasus Covid-19 global per Senin (7/2) pukul 08.00 WIB tercatat telah mencapai 395,8 juta dengan kematian lebih dari 5,75 juta jiwa.
Lonjakan Kasus di Malaysia
Lonjakam kasus akibat varian Omicron juga terjadi di negara tetangga, Malaysia. Negara itu mencapai 10 ribu lebih kasus baru sehari untuk pertama kalinya sejak empat bulan lalu.
Malaysia melaporkan 10.089 kasus baru pada Minggu (6/2) siang, menjadikan jumlah kumulatif infeksi Covid-19 di negara itu menjadi 2.914.220 kasus, kata direktur jenderal kesehatan Noor Hisham Abdullah.
Menurutnya, lebih dari 99 persen kasus baru tidak menunjukkan gejala atau dengan gejala ringan.
Wilayah Lembah Klang mencatat jumlah kasus positif tertinggi dengan 2.549 di Selangor dan 491 di Kuala Lumpur.
Malaysia diperkirakan masih akan terus alami lonjakan kasus harian. Menurut data pemodelan yang dijelaskan Dr Noor Hisham, Malaysia diperkirakan akan mencapai 22.000 kasus Covid-19 setiap hari pada akhir Maret, jika lonjakan terus berlanjut.
"Kami belum keluar dari masalah. Tanggung jawab ada pada kami sekarang untuk bersatu dan menahan lonjakan kasus. Namun, yang lebih penting, kami harus mengantisipasi tingginya jumlah kasus dengan tingkat keparahan yang lebih rendah, lebih sedikit rawat inap dan lebih sedikit kematian, " kata Hisham, dikutip dari Channel News Asia.
Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin juga mendesak lebih banyak orang untuk segera mendapatkan suntikan booster.
"Masih ada satu juta lansia yang belum menerima dosis booster mereka. Tolong bantu beri tahu orang tua yang Anda cintai untuk segera menerima suntikan mereka," katanya di Twitter.
Meski vaksin dapat menurunkan penularan, Khairy mengatakan bahwa tujuan utama vaksin Covid-19 adalah untuk mengurangi gejala yang serius.
"Dengan dosis booster, perlindungan Anda dari gejala serius, yang dapat menyebabkan rawat inap atau masuk (unit perawatan intensif), dapat ditingkatkan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli