Suara.com - Meningkatnya kasus COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir tak lepas dari merebaknya varian Omicron. Tidak sedikit dari pasien COVID-19 saat ini sebelumnya sudah pernah terinfeksi varian Delta.
Lalu, apa alasan penyintas COVID-19 bisa kembali terinfeksi? Benarkah ada pengaruh genetika?
Menjawab pertanyaan ini, Prof Tjandra Yoga Aditama, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, menjelaskan setidaknya ada tiga kemungkinan mengapa seseorang dapat terinfeksi COVID-19 kembali walaupun sebelumnya sudah pernah sakit.
"Pertama adalah karena sekarang yang menyerang adalah varian Omicron. Sudah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa varian Omicron ini memang dapat menembus pertahanan tubuh yang terbentuk karena seseorang pernah sakit sebelumnya," tutur Prof Tjandra dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Ia menyebut sejumlah penelitian menemukan risiko infeksi ulang oleh varian Omicron cukup tinggi. Prof Tjandra mengutip sebuah peneltian yang menunjukkan risiko relatif terinfeski ulang adalah 6,36 kali pada yang belum divaksin dan 5,02 kali pada yang sudah divaksin.
"Jadi walaupun sudah divaksin maka kemungkinan tetap terinfeksi Omicron memang mungkin terjadi, hanya diharapkan tanpa gejala atau keluhannya ringan saja," tutur Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Kedua, orang dapat tetap sakit walaupun sudah divaksin lengkap, dan bahkan mungkin sesudah dapat booster. Ini terjadi karena memang efikasi vaksin tidaklah 100 persen. Sehingga masih ada kemungkinan sakit, atau yang disebut sebagai “breakthrough infection”.
Karena itu ia meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi bagi yang belum, dan juga mendapatkan vaksin booster alias dosis ketiga. Dengan begitu, perlindungan terhadap risiko keparahan dan kefatalan bisa turun, membuat infeksi COVID-19 tidak membahayakan nyawa.
Lalu yang terakhir, adalah status suseptibilitas genetika seseorang. Prof Tjandra menyebut penelitian mengungkap faktor ini tengah diteliti oleh ilmuwan.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Malaysia Alami Lonjakan Kasus Positif Akibat Virus Corona Varian Omicron
"Yang sudah diteliti a.l peran polimorfisme ACE2, fenomena “type 2 transmembrane serine proteases (TMPRSS2)” dan genotype “HLA-B*15:03” yang dihubungkan dengan kejadian sakit. Memang bukti ilmiah untuk ini belumlah terlalu jelas, tetapi akan baik kalau dilakukan juga penelitian suseptibilitas genetika COVID-19 di Indonesia," terangnya.
Berita Terkait
-
Terobosan RIPE: Rekayasa Genetika Selamatkan Ketahanan Pangan dari Krisis Iklim?
-
Para Ilmuwan: "Kita Mungkin Salah Tentang Asal Usul Kehidupan"
-
Wujudkan Domba "Monster" untuk Perburuan Trofi, Pria Ini Dipenjara Karena Rekayasa Genetika Ilegal
-
Waspada Varian Omicron XBB! Rentan Menginfeksi Orang yang Belum Pernah Sakit Covid-19
-
Mengenal Covid Varian Omicron XBB: Gejala hingga Cara Mencegah Penularan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas