Suara.com - Kanker paru menjadi penyakit kanker terbanyak yang terjadi pada laki-laki. Salah satu penyebabnya karena angka perokok di Indonesia juga masih sangat tinggi.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kememterian Kesehatan tercatat bahwa terjadi peningkatan prevalensi merokok penduduk mulai usia 10 Tahun ke atas, dari 28,8 persen pada 2013 menjadi 29,3 persen pada 2018.
"Statistik angka (kanker paru) memang cukup menyedihkan, tapi tidak heran karena angka merokok di Indonesia cukup tinggi, sebagai salah satu faktor kanker paru. Angka Kanker paru pria saja sudah masuk ke 21 per 100 ribu penduduk," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), International Cancer Center Rumah Sakit Dharmais dr. Evlina Suzanna, Sp.PA(K)., dalam diskusi virtual, Selasa (8/2/2022).
Artinya, lanjut dokter Evlina, dalam setahun diperkirakan ada sekitar 21 ribu orang didiagnosis kanker paru per tahun. Angka itu didapatkan dari pemetaan di 26 Kabupaten/Kota yang tersebar di 14 provinsi.
Sedangkan angka kematian pada pasien kanker paru laki-laki juga hampir sama angkanya dengan usia yang semakin muda.
"Dengan angka kematian cukup tinggi 18 per 100 ribu penduduk. Tipis antara angka kasus dan kematian. Nanti dengan angka harapan hidup yang juga sangat rendah. Kalau kematian cukup tinggi, maka kita harus berpikir stategi apa yang dilakukan," ujarnya.
Berdasarkan pemetaan kasus kanker paru yang dilakukan POI selama lebih dari 20 tahun, dokter Evlina mengatakan bahwa jumlah orang yang terdiagnosis terus meningkat. Pada 2005, prevalensi kanker paru pada laki-laki sebanyak 6 per 100 ribu penduduk.
"Pada 2005 masih 6,4 per 100 ribu penduduk pada pria. Dari 6 naik ke 11 langsung loncat ke 18 kemudian naik ke 21. Kita gak tahu tahun berikutnya. Artinya kemungkinan akan naik lagi," ujarnya.
Sementara pada perempuan, prevalensi kanker paru saat ini telah mencapai 6 per 100 ribu penduduk. Dengan angka kematian 5,5 per 100 ribu penduduk.
Baca Juga: Kasus Dokter Gadungan PSS Sleman, Elwizan Aminuddin Resmi Ditetapkan Tersangka
"Artinya, kecil kemungkinan seseorang mencapai angka harapan hidup setelah didiagnosis kanker paru. Jadi kalau ditambahkan keduanya (kanker paru pada laki-laki dan perempuan) menjadi 26 ribu kasus baru per tahun," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Usia 50-an Sebaiknya Pakai Skincare Apa Saja? Ini Saran Dokter Kulit agar Awet Muda
-
7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
-
4 Sepatu Lari Teknologi Tinggi Rekomendasi Dokter Tirta untuk Kecepatan Maksimal
-
Kantung Mata Hitam dan Kendur Bikin Terlihat Lebih Tua, Bisakah Dihilangkan? Ini Kata Dokter
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental