Suara.com - Peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi secara cepat dilaporkan sejumlah daerah dalam beberapa pekan terakhir.
Karakteristik virus Corona varian Omicron yang mudah menular membuat siapapun yang pernah melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 dianjurkan melakukan tes swab baik antigen ataupun PCR.
“Jika mendapatkan tes pertama hasilnya positif, segera lanjutkan isolasi mandiri dengan dipantau melalui telemedisin atau layanan kesehatan lainnya seperti puskesmas,” jelas Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dokter Reisa Broto Asmoro, dikutip dari situs resmi Satgas Covid-19.
Bagaiman jika sudah tes Covid-19 dan hasilnya negatif? Terkait hal ini, Reisa mengatakan bahwa tidak ada salahnya untuk melakukan karantina mandiri ketika hasil tes Covid-19 negatif.
“Namun, jika tes pertama hasilnya negatif, ingat, jangan langsung menganggap pasti tidak tertular, anda sebaiknya tetap melanjutkan karantina mandiri, sambil memantau gejala yang timbul,” sambungnya.
Reisa mengatakan jika sudah terkonfirmasi positif Covid-19, hal yang paling tepat untuk dilakukan adalah karantina mandiri di rumah. Ia pun menyinggung kabar viral beberapa hari lalu yang menyebut turis positif Covid-19 malah jalan-jalan.
“Ketahuilah, meskipun saat ini anda tidak merasakan gejala apapun, tetapi bukan berarti gejalanya akan terus seperti itu. Dan tentunya risiko menularkan ke orang lain tetaplah sangat tinggi,” tegas Reisa.
Menurut Reisa, gejala yang muncul pada pasien Covid-19 saat ini cenderung mengalami gejala lebih ringan dibandingkan varian Delta. Hal tersebut dikarenakan varian Omicron lebih banyak menyerang saluran pernapasan atas.
“Kita tidak boleh terlalu cepat meremehkan virus ini. Bahkan sangatlah penting bagi kita semua untuk dapat menurunkan transmisi atau laju penularan,” sambung Reisa.
Baca Juga: Kasus Harian 1.000 Lebih, Pemimpin Hong Kong Minta Maaf Warga Antre Lama untuk Tes Covid-19
Reisa menegaskan bahwa salah satu cara untuk menurunkan risiko terbentuknya varian virus korona yang lebih berbahaya adalah dengan cara menurunkan laju penularan.
“Semakin tinggi laju penularan yang artinya semakin banyak virus yang memperbanyak dirinya, semakin besar kemungkinan virus ini dapat berkembang kembali atau bermutasi menjadi varian baru lagi,” jelas Reisa.
Selain itu, penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi juga dinilai mampu memberikan perlindungan dari penularan Covid-19. Reisa pun kembali mengajak masyarakat untuk memperketat kembali penerapan protokol kesehatan hingga mengurangi mobilitas yang tidak perlu.
“Mari ketatkan kembali penggunaan masker ketika berinteraksi dengan orang lain, terapkan jaga jarak, jangan berkerumun, rutinlah mencuci tangan dengan baik dan benar, serta kurangilah mobilitas yang tidak perlu terlebih dahulu. Terutama apabila anda termasuk kriteria masyarakat rentan, yakni memiliki komorbid, lansia, ataupun ibu hamil,” tutup Reisa.
Berita Terkait
-
Breakingnews! Pemain Keturunan Brasil Positif COVID-19
-
Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending
-
8 Artis Cantik Berusia 40 Tahun di 2025, Nomor Empat Masih Betah Sendiri
-
Shin Tae-yong Bikin Dokter Reisa Berubah Memandang Sepak Bola
-
Diam-diam Donald Trump Pernah Kirim Tes COVID-19 kepada Vladimir Putin
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
Terkini
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!