Suara.com - Idealnya, tidur yang baik itu berkisar antara 7-8 jam. Tapi, banyak orang menghadapi masalah kesulitan tidur, baik karena pola diet atau kebiasaan sehari-harinya.
Menurut pakar tidur Rosie Osmun, melakukan sedikit perubahan pada rutinitas Anda bisa membantu tidur lebih nyenyak hanya dalam waktu 5 menit.
Osmun mengatakan tidur yang cukup sangat penting untuk mempertahankan gaya hidup sehat. Jadi, kesulitan tidur setiap malam hari bisa mengganggu kesehatan Anda.
"Melakukan sedikit perubahan saat tidur bisa membantu Anda tidur lebih nyenyak dalam waktu singkat," kata Osmun dikutip dari Express.
Sebuah bukti yang berkembang menunjukkan diet dan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi bisa mempengaruhi kualitas dan durasi tidur seseorang.
Misalnya, sebuah data menunjukkan bahwa diet yang kurang serat tetapi menekankan lemak jenuh dan gula adalah pola diet yang tidak baik untuk tidur yang sehat,
Peneitian telah menemukan konsumsi karbohidrat kompleks sekitar empat jam sebelum tidur dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk tertidur.
"Makanan yang terlalu asin, berlemak, atau pedas dapat menyebabkan refluks asam dan mulas, jadi hindari makan ini larut malam," kata Osmun.
Penelitian menunjukkan konsumsi makanan tinggi natrium bisa berkontribusi pada gangguan tidur, karena peningkatan tekanan darah dan retensi flu.
Baca Juga: Studi: Virus Corona Dapat Menghancurkan Plasenta dan Sebabkan Kematian Janin
Hal ini bisa mengakibatkan seseorang sering terbangun sepanjang malam, yang bisa menyebabkan Anda kelelahan di pagi hari.
Sebaliknya, cobalah untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran guna meningkatkan kualitas tidur, seperti ceri atau pisang.
Sebab, ceri bisa membantu tidur Anda lebih nyenyak karena memiliki jumlah melatonin yang lebih tinggi.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa buah bisa membantu meningkatkan waktu tidur dan efisiensi tidur secara keseluruhan.
"Anda juga bisa mendapatkan vitamin A, C dan magnesium dari ceri yang baik untuk kesehatan," tambahnya.
Temuan yang diterbitkan dalam American Journal of Therapeutics, juga menyatakan makan ceri mengurangi peradangan yang berkaitan dengan insomnia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru