Suara.com - Dikenal sebagai salah satu penyakit ganas, kanker tidak hanya berisiko terjadi pada orang dewasa tapi juga anak-anak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 400 ribu anak usia 0 hingga 19 tahun didiagnosis kanker setiap tahun.
Untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker di kalangan anak-anak, dan juga mendukung para pasien dan penyintasnya, lembaga Childhood Cancer International (CCI) memperingati 15 Februari sebagai Hari Kanker Anak Internasional setiap tahun.
Tapi, berbeda dengan orang dewasa, kanker di kalangan anak-anak cenderung tidak memiliki banyak penyebab yang diketahui secara umum. Hanya sedikit kanker pada anak yang diketahui disebabkan oleh faktor lingkungan atau gaya hidup.
Kanker anak juga umumnya tidak dapat dicegah atau diidentifikasi melalui skrining. Jadi, upaya pencegahannya harus lebih difokuskan pada perilaku untuk mencegah sel kanker dalam tubuhnya berkembang. Sehingga, kanker juga dicegah akan tidak muncul saat anak telah dewasa.
Dikutip dari News18, infeksi kronis seperti HIV, virus Epstein-Barr, dan malaria, termasuk dalam faktor risiko kanker anak. Infeksi serupa lainnya juga dapat meningkatkan risiko anak terkena kanker saat dewasa.
Penanganan kanker anak dapat diatasi secara efektif dengan diagnosis dini begitu ada gejala, pengobatan yang tepat, dan perawatan intensif bagi pasien.
Angka harapan hidup pada pasien kanker anak di banyak negara maju dapat dipastikan hingga 80 persen. Tetapi, di negara dengan penghasilan lebih rendah, tingkat kelangsungan hidup pasien kanker hanya mencapai 20 persen. Kondisi tersebut dipengaruhi dengan fasilitas kesesehatan dan kemudahan akses.
Disebutkan bahwa perawatan yang tepat dapat meningkatkan kemungkinan harapan hidup pasien kanker anak.
Meski memang, tidak semua anak pengidap kanker dapat disembuhkan. Tetapi perawatan intensif yang tepat dan berkelanjutan dapat meredakan gejala penyakit dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Baca Juga: Ubah Pola Makan dan Olahraga Tingkatkan Harapan Hidup Anak dengan Leukemia
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern