Suara.com - Siapa saja dapat menderita gagal jantung. Kondisi ini terjadi ketika pompa jantung melemah sehingga tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Berbeda dengan serangan jantung, gejala gagal jantung dapat berkembang secara bertahap dan membuat penderitanya tidak menyadarinya.
Inilah yang terjadi pada seorang ibu bernama Zuleyma Santos. Secara tiba-tiba ia mengalami sesak napas saat sedang menyusui anaknya yang baru berusia dua hari.
Padahal, sebelum itu kondisi Santos baik-baik saja dan dapat disebut sehat, lapor Insider.
Dari sesak napas tersebut dokter mendiagnosisnya dengan kardiomiopati peripartum atau gangguan otot jantung saat hamil atau sesudah melahirkan.
Saat ia melahirkan anak pertama dahulu, Santos tidak pernah mengalami gagal jantung. Ia juga tidak mempunyai riwayat keluarga dengan masalah jantung.
Kondisi Santos sekarang
Setelah melahirkan putri keduanya ini dan didiagnosis kardiomiopati peripartum, Santos dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Ia harus meminum obat-obatan untuk mengembalikan fungsi jantungnya dan retensi air. Santos juga selalu mendengarkan instruksi dokter jantungnya.
Sekitar empat bulan kemudian, Santos merasa baik-baik saja hingga tidak lagi minum obat dan tidak memeriksakan dirinya ke dokter.
"Saya pikir saya baik-baik saja, tetapi ternyata tidak," jelas Santos.
Santos mulai mengalami gejala lain, yakni mual dan kelelahan. Beberapa bulan kemudian ia dilarikan ke rumah sakit dengan kaki bengkak dan kelelahan.
Pada akhir Oktober 2020, mendiang suaminya, Christopher Valdez, memanggil ambulans karena Santos tidak bisa bernapas.
Ternyata kondisi Santos sudah cukup parah. Ia diintubasi dengan gagal jantung stadium 4. Seminggu berikutnya ia menjalani operasi pemasangan Impella untuk memompa jantungnya.
Sekarang, dua setengah tahun setelah berulang kali dirawat di rumah sakit dan menjalani dua operasi, Santos sedang menunggu transplantasi jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat