Suara.com - Kolesterol tinggi mengacu pada zat lilin yang ditemukan dalam darah. Bila zat lilin ini terlalu banyak, bisa menyebabkan plak tumbuh di dalam arteri.
Plak di dalam arteri akibat kolesterol tinggi bisa menyebabkan penyempitan seiring waktu. Kondisi ini akan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan angina.
Untungnya, ada satu makanan yang bisa membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi hingga 25 persen selama beberapa minggu.
Memang meberapa jenis makanan telah diteliti mengenai efeknya dalam menurunkan kolesterol. Penelitian ini menemukan manfaat potensial dari makan jamur untuk mengobati dan mencegah penyakit kardiovaskular.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Biology and Medicine, para peneliti mengidentifikasi tiga jenis jamur yang dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 25 persen dalam empat minggu. Jamur tersebut adalah jamur shiitake, maitake dan enoki.
Konsumsi jamur jenis itu setiap hari bisa menyebabkan penurunan kolesterol darah sebesar 25 persen setelah empat minggu.
Temuan ini telah dikonfirmasi dalam serangkaian penelitian lebih lanjut yang sebagian besar telah dilakukan pada hewan.
"Sayangnya, sebagian besar penelitian yang meneliti penggunaan jamur dalam menurunkan kolesterol tinggi telah dilakukan pada hewan, seperti tikus, kelinci, dan mencit," kata ahli dikutip dari Express.
Sebagian besar penelitian ini hanya meneliti jamur shiitake, Portobello, atau tiram.
Baca Juga: Driver Online di Kota Makassar Dilatih Cara Selamatkan Korban Serangan Jantung di Jalan Raya
Studi ini juga melibatkan pemberian jamur kering ke hewan selama 1 hingga 2 bulan. Hasilnya, ditemukan bahwa kadar kolesterol total berkurang antara 10 persen dan 65 persen. Sedangkan, kadar trigliserida turun hingga 70 persen.
Trigliserida adalah jenis lemak yang juga dapat menyebabkan peradangan akut jika ditemukan dalam konsentrasi tinggi.
Tingkat kolesterol LDL (jahat) turun antara 5 dan 54 persen setelah makan jamur. Sedangkan, peningkatan kadar kolesterol HDL (baik) tidak terpengaruh oleh sebagian besar penelitian.
Para peneliti mengatakan jamur termasuk makanan sehat untuk jantung, karena memiliki bahan yang dikenal sebagai eritadenine. Bahan kimia ini diyakini dapat menurunkan kadar lipid dengan mengubah cara pembuatannya dalam hati.
Bahan penurun lipid utama lainnya adalah mevinolin, yang menghambat salah satu enzim yang bertanggung jawab untuk membuat kolesterol dalam tubuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan