Suara.com - Penyakit Pneumonia atau infeksi paru tidak hanya menyerang usia dewasa, tapi juga terutama bayi dan juga anak. Dalam keterangannya, Selasa, (22/2/2022), Dokter Spesialis Anak Konsultan, dr. Olga Rasiyanti, M. Ked(Ped), Sp. A(K)., dari RS Siloam Dhirga Surya Medan menjelaskan, Pneumonia pada anak merupakan kondisi yang perlu diwaspadai.
"Penyebab pneumonia cukup beragam, mulai dari infeksi bakteri, virus, hingga jamur. Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat menyebabkan pneumonia pada anak adalah virus influenza, virus Corona, serta beberapa jenis bakteri, " tutur Dokter Spesialis Anak Konsultan, dr. Olga Rasiyanti, M. Ked(Ped), Sp. A(K).
dr. Olga Rasiyanti menjelaskan, bahwa pada anak umumnya lebih berisiko terkena pneumonia. Kondisi itu disebabkan sejumlah faktor, yaitu: tidak mendapatkan air susu ibu (ASI), Malnutrisi atau kurang gizi Infeksi tertentu, seperti HIV dan campak, imunisasi kurang lengkap atau tidak memperoleh vaksin pneumonia dan termasuk faktor terlahir prematur.
"Intens terpapar debu atau asap rokok termasuk faktor resiko yang patut diwaspadai orang tua. Hal ini disebabkan pemukiman yang padat dan rentan polusi udara," pungkas Olga Rasiyanti mengingatkan.
Di samping itu, dr. Ryki M Sihombing, Sp.PD., juga mengingatkan pentingnya pencegahan Infeksi Paru (Pneumonia) pada usia tua/lansia melalui pemberian vaksin. Pada kesempatan ini, dr.Ryki M. Sihombing, Sp.PD, kembali mengingatkan akan faktor individu, lingkungan serta gaya hidup yang meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit pneumokokus yang disebabkan oleh bakteri 'Streptococcus pneumoniae'.
Penyakit ini dibagi dua jenis yaitu non-invasif (otitis media, sinusitis, Pneumonia) dan invasif, dan perlu diingat kondisi non invasif tadi dapat berubah menjadi invasif (bakteremia/sepsis, meningitis). Penyakit pneumokokus ini sendiri dapat berakibat seperti : gagal napas, sepsis, abses paru paru dan bahkan mengakibatkan perburukan kondisi medis pada penderita penyakit bawaan (asma, PPOK, Hipertensi, penyakit Jantung dan Diabetes).
Penurunan sistem imun pada usia tua/lansia dan adanya penyakit penyerta menyebabkan orang lanjut usia lebih beresiko menderita penyakit pneumokokus seperti pneumonia. Berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Vaksinasi Pneumokokus PCV dapat diberikan untuk melindungi dewasa diatas 50 tahun," tutur dr.Ryki, saat menjawab pertanyaan viewer pada sesi edukasinya.
Penyakit pneumokokus merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dan vaksin dapat diberikan bersamaan dengan vaksin influenza yang akan menstimulasi sistem imun dan akan menghasilkan antibodi.
Sebagai kesimpulan, "Adapun kuman pneumokokus dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia, sehingga perlu dikenali faktor-faktor resiko apa saja bisa terkena penyakit ini, dan untuk mencegah penyakit pneumokokus ini maka imunisasi pneumokokus sangat direkomendasikan untuk diberikan pada individu dewasa diatas 50 tahun," pungkas dr. Ryki M. Sihombing, Sp. PD., Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Siloam Dhirga Surya Medan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!