Suara.com - Pengidap gangguan imun di Italia direkomendasikan untuk segera mendapatkan suntikan vaksin booster dosis keempat.
Dalam keterangannya, pemerintah Italia mengatakan pemberian dosis keempat dilakukan untuk mencegah risiko kefatalan dan kematian pada pengidap gangguan imun.
Orang-orang dengan gangguan sistem imun perlu mendapatkan dosis keempat vaksin COVID-19 mRNA, minimal 120 hari setelah vaksin ketiga, demikian dikutip dari ANTARA
Komisaris khusus yang ditunjuk oleh pemerintah untuk penanganan darurat COVID-19 akan menetapkan tanggal rekomendasi tersebut mulai berlaku berdasarkan kebutuhan program vaksinasi, kata mereka.
Kemenkes menambahkan bahwa keputusan itu mencerminkan masih tingginya peredaran virus dan keampuhan dosis booster dalam mencegah kematian COVID-19 dan, secara umum, mencegah gejala yang akan membutuhkan rawat inap.
Sejak virus corona muncul di Italia pada Februari 2020, otoritas telah mencatat 152.848 kematian akibat COVID-19, tertinggi kedua di Eropa setelah Inggris, sekaligus tertinggi kedelapan di dunia.
Hingga kini otoritas juga telah melaporkan 12,4 juta kasus COVID-19.
Update COVID-19 Global
Kasus positif Covid-19 di seluruh dunia bertambah 1,27 juta dalam 24 jam terakhir. Rusia melaporkan kasus positif harian di dunia dengan jumlah lebih dari 170 ribu.
Baca Juga: Pemberian Vaksin Booster Dinilai Lambat, Warga Jepang Tak Puas dengan PM Kishida
Negara itu juga melaporkan korban meninggal pasien Covid-19 terbanyak sejumlah 745 jiwa, dari total kematian harian global yang tercatat ada 5.277 orang dalam sehari kemarin.
Dalam sepekan terakhir, Rusia memang mendominasi jumlah kasus mingguan Covid-19 di dunia. Negara itu tercatat mengalami prnambahan kasus positif sebanyak 1,23 juta kasus hanya dalam 7 hari terakhir.
Akumulasi kasus Covid-19 di dunia per Senin (21/2/2022) pukul 08.00 WIB tercatat telah mencapai 424,99 juta dengan kematian lebih dari 5,9 juta jiwa, data situs worldometers.
Berita Terkait
-
Juventus Terhenti Lagi, Atalanta Tahan Imbang di Allianz Stadium
-
Inter Milan Tekuk Cagliari 2-0 di Serie A, Lautaro dan Esposito Jadi Penentu
-
Wanda Hamidah Cerita Haru di Portopalo, Banyak Aktivis Gagal Berangkat ke Gaza
-
Modal Jelang Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Masuk Daftar 20 Pemain Terbaik Serie A Italia
-
Jay Idzes Absen saat Sassuolo Dihajar Como, Bukti Efektivitas sang Pemain?
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?