Suara.com - Virus corona varian Delta dan Omicron masing-masing menyebabkan gejala yang hampir sama. Meski begitu, jika dicermati keduanya memiliki ciri masing-masing. Yuk simak beda gejala Covid-19 varian Omicron dan Delta berikut ini.
Sesuai studi Zoe COVID Symptom, gejala Omicron cenderung seperti pilek, terutama di antara mereka yang sudah divaksinasi lengkap.
Menyadur Times of India, studi Zoe COVID adalah aplikasi smartphone yang dikembangkan selama pandemi untuk mencatat perasaan ratusan ribu orang setiap hari ketika menderita virus corona di seluruh Inggris.
Studi ini membantu memahami bagaimana gejala telah berubah dari waktu ke waktu, terutama dalam kasus varian Omicron dan delta. Studi itu juga mengungkapkan tanda-tanda yang paling umum dalam kasus Omicron hingga beda gejala Covid-19 varian omicron dan delta.
Beda Gejala Covid-19 Varian Omicron dan Delta Secara Umum
Gejala khas virus corona sebelumnya seperti demam, batuk, dan kehilangan rasa atau penciuman perlahan berkurang dalam kasus omicron. Sebaliknya, tanda-tanda tidak menonjol lainnya yang mirip dengan pilek seperti sakit tenggorokan, bersin, dan pilek terlihat lebih jelas.
Menurut penelitian yang dilakukan dalam dua bulan terakhir, terungkap bahwa varian Omicron lebih ringan daripada Delta, tapi tingkat penularannya lebih tinggi. Sejauh ini gejala kedua variannya adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan dan menggigil juga demam sesekali.
Saat terinfeksi Covid-19 varian Delta, gejala yang paling menonjol adalah bersin serta kehilangan indra penciuman dan perasa, tapi di Omicron bersin adalah hal yang biasa dan kehilangan penciuman dan pengecapan jarang terjadi. Merasa kedinginan terus-menerus juga menjadi ciri khas varian Delta, tapi gejala ini tidak terjadi di varian Omicron.
Dalam dua tahun terakhir, beberapa varian virus corona terdeteksi dari berbagai belahan dunia. Masing-masing dari mereka adalah versi mutasi dari strain asli yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan lainnya.
Baca Juga: Catat! Ini Beda Gejala Varian Omicron dan Subvarian Omicron
Dua varian itu tidak ada yang memiliki sifat yang sama, Selain itu, vaksinasi juga berperan besar dalam mengurangi keparahan infeksi virus corona dan mengurangi risiko gejala dan rawat inap.
Sesuai data yang dikumpulkan dari penelitian, pilek adalah tanda pertama, diikuti oleh sakit kepala, kelelahan, dan bersin. Hampir 73 persen orang yang terjangkit virus corona pada gelombang ketiga, yang disebabkan oleh varian Omicron, mengalami pilek.
Sebanyak 68 persen penyintas mengalami sakit kepala, 64 persen mengalami kelelahan, dan 60 persen mengalami masalah bersin. Namun, penelitian ini tidak menjelaskan berapa banyak orang yang divaksinasi dan tidak divaksinasi mengalami gejala khas ini.
Itulah ulasan mengenai beda gejala Covid-19 varian omicron dan delta. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Rima Suliastini
Berita Terkait
-
Terinfeksi Omicron Berapa Lama Harus Isoman? Begini Aturan Kemenkes
-
Epidemiolg AS Desak WHO Nyatakan Omicron Siluman Sebagai Variant of Concern, Kenapa?
-
Benarkah Seseorang Bisa Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron Hingga Berbulan-Bulan?
-
WHO: Tingkat Keparahan Subvarian BA2 dan BA1 Sama dengan Varian Omicron
-
Wamenkes Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Omicron di Luar Jawa dan Bali
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah