Suara.com - Para peneliti telah menemukan penyebab spons dapur adalah tempat terbaik untuk bakteri berkembang biak.
Sebuah studi baru menemukan bahwa bukan hanya makanan sisa yang menbuat spons cuci piring menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, tetapi juga struktur spons cuci piring itu sendiri.
Dalam percobaan penelitian, para peneliti dari Duke University di North Carolina meneliti bagaimana kompleksitas dan ukuran lingkungan struktur di sekitar koloni mikroba mempengaruhi dinamika populasi mereka.
Mereka menemukan bakteri yang tumbuh di komunitas beragam dan bakteri yang berkembang biak sendiri.
Dalam hal ini, spons dapur adalah lingkungan yang baik untuk menjadi tempat pertumbuhan bakteri tersebut, dibandingkan peralatan dapur lainnya.
Lingchong You, profesor teknik biomedis di Duke dilansir dari News Week, mengatakan bakteri sama seperti orang yang hidup ditengah pandemi virus corona. Beberapa orang merasa sulit diisolasi dan lainnya berkembang.
Penelitian ini bisa membantu orang-orang yang bergerak di bidang industri untuk memilih peralatan yang tepat di lingkungan konstruksinya.
Saat kita menggunakan bakteri dalam produksi komoditas seperti alkohol atau obat-obatan, kita cenderung membuang spesies yang berbeda bersama-sama dalam goop tak berstruktur di atas piring, di cawan petri atau tong.
Eksperimen yang dilakukan oleh You dan timnya, menunjukkan bahwa industri ini dapat berkembang dengan mengambil pendekatan yang lebih struktural untuk menyimpan bakteri.
Baca Juga: Gejala Covid-19 Varian Omicron Disebut Lebih Ringan, Tapi Kenapa Masih Ada yang Sakit Parah?
Guna melacak pertumbuhan populasi bakteri, para peneliti Duke merekayasa secara genetik 80 galur E. coli untuk memancarkan warna berbeda.
Beberapa populasi bakteri terintegrasi dalam ruang yang memiliki enam sumur besar, sehingga meungkinkan mereka untuk bercampur dengan bebas. Beberapa populasi bakteri lainnya ditempatkan di lebih dari 1.500 sumur kecil, meniru kondisi di mana komunitas terpisah.
Tim menemukan bahwa terlepas dari ukuran sumur, hasil akhirnya sama. Pada setiap jenis sumur, hanya ada dua spesies bakteri yang bisa bertahan.
Hal ini disebabkan oleh beberapa galur berevolusi menjadi satu komunitas tetapi hanya dua yang bertahan di sumur lebih kecil. Sedangkan, berbagai spesies bakteri berkurang menjadi hanya dua di sumur yang lebih besar.
Hasilnya tidak hanya menunjukkan jalan dalam pengembangan struktur untuk mendorong pertumbuhan bakteri, tetapi juga menunjukkan penyebab spons dapur menjadi lingkungan baik untuk pertumbuhan bakteri.
"Mungkin itulah sebabnya spons sangat kotor, karena struktur spons menjadi rumah yang sempurna bagi mikroba," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia