Suara.com - Studi terbaru dari Afrika Selatan menemukan adanya perbedaan dampak infeksi Omicron subvarian BA.1 dan BA.2. Apa bedanya?
Subvarian Omicron, BA.2 COVID-19, tampaknya lebih menular ketimbang subvarian BA.1, tetapi tidak menyebabkan penyakit menjadi lebih parah, kata ketua Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Afrika pada Kamis.
"Afrika Selatan melaporkan bahwa subvarian itu (BA.2) lebih menular dibanding varian BA.1, namun yang menarik dan yang menjadi kabar baik yakni tingkat keparahannya sepertinya sama," kata Dr John Nkengasong, dikutip dari ANTARA.
Afrika Selatan merupakan salah satu negara pertama yang menemukan varian Omicron, yang sejak saat itu menyebar ke seluruh dunia dan mendominasi sejumlah wilayah.
Kendati Afrika Selatan berada di atas puncak gelombang Omicron, jumlah kasus harian mereka stabil di angka 3.000 kasus per hari. Level itu lebih rendah dibanding pada akhir gelombang infeksi COVID-19 sebelumnya.
Kecenderungan itu mungkin terkait dengan subvarian BA.2, katanya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sebelumnya diberitakan, Jumlah kasus varian virus corona terdahulu, termasuk alfa, beta, dan delta, terus menurun secara global srjak kemunculan omicron. Di antara lebih dari 400.000 urutan virus Covid-19 yang diunggah ke database virus terbesar dunia dalam sepekan terakhir, lebih dari 98 persen merupakan infeksi omicron.
Di sisi lain, kasus omicron subvarian BA.2 juga terus meningkat, terutama di Afrika Selatan, Denmark, Inggris, dan negara-negara lain.
Studi laboratorium baru telah mengungkapkan bahwa BA.2 dapat menyebabkan penyakit parah seperti Delta, menurut ahli epidemiologi dunia Eric Fang, dikutip dari Live Mint.
Baca Juga: Duh! Varian Omicron Sudah Menginfeksi Kota Wuhan di China
Tiga hal penting tentang BA.2 yang telah diidentifikasi oleh tim Jepang bahwa subvarian itu mungkin memiliki fitur berbeda yang membuatnya mampu menyebabkan penyakit serius. Sifatnya mampu lolos dari sistem kekebalan seperti sub-varian BA.1.
Tetapi, lebih lanjut BA.2 juga tahan terhadap perawatan seperti sotrovimab, antibodi monoklonal. Para peneliti mengatakan meskipun BA.2 dianggap sebagai varian Omicron, urutan genomiknya sangat berbeda dari BA.1.
Beberapa waktu lalu, WHO juga memperingatkan bahwa kasus infeksi omicron BA.2 telah melonjak lebih cepat daripada jenis yang diidentifikasi sebelumnya. Apabila ada gelombang omicron lain, maka bisa terlihat infeksi lebih lanjut dari BA.2.
Berita Terkait
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Alert! Kasus Covid-19 Indonesia Naik Lagi, Vaksin Masih Gratis?
-
7 Gejala Omicron Kraken, Paling Cepat Menular Dibanding Varian Lain
-
6 Gejala Omicron BF.7 yang Banyak Dikeluhkan, Varian Sudah Masuk Indonesia!
-
Covid-19 Subvarian Omicron BN.1 Masuk Jakarta, 24 Orang Sudah Terpapar
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil