Suara.com - Saat ini, India telah menyetujui 9 vaksin Covid-19, yang meliputi Institut Serum India, Covaxin dari Bharat Biotech, dan vaksin Rusia Sputnik V.
Kini di tengah penyebaran varian Omicron, India akan membuat vaksin Covid-19 mRNA sendiri. Vaksin mRNA ini diyakini para ilmuwan efektif melawan varian Omicron.
Vaksin Covid-19 mRNA juga bertujuan untuk memicu respons imun dengan mengaktifkan sel guna melawan patogen yang mematikan.
Vaksin Covid-19 sebelumnya menggunakan virus yang dilemahkan atau dilemahkan untuk mengaktifkan sistem kekebalan, sambil memastikan virus tidak bereplikasi.
Dalam kasus Messenger Ribonucleic Acid atau vaksin berbasis mRNA, sel-sel diinstruksikan untuk membuat protein atau sepotong protein lonjakan virus corona yang menghasilkan respons imun dalam tubuh.
Sel kekebalan aktif mengidentifikasi protein lonjakan ini dan pada gilirannya menciptakan antibodi yang dibutuhkan untuk memerangi virus SARs-COV-2 yang mematikan.
Konon dilansir dari Times of India, teknologi mRNA menggunakan sepotong DNA untuk diubah menjadi RNA agar sel dapat menghasilkan protein lonjakan.
Vaksin mRNA homegrown pertama di negara itu sedang dikembangkan oleh Gennova Biopharmaceuticals yang berbasis di Pune.
Sampai sekarang, fase 2/3 dari uji coba manusia telah selesai dan perusahaan sedang dalam proses mengirimkan data ke otoritas pengatur nasional.
Baca Juga: India Mengembangkan Vaksin Covid-19 mRNA Baru, Disebut Lebih Murah dari Pfizer dan Moderna
Sebelumnya, Dr Singh mengungkapkan bahwa vaksin mRNA ini menggunakan racikan lipid dan enzim yang memungkinkan vaksin disimpan pada suhu 2 hingga 8 derajat Celcius.
Sebagian besar bahan pembuatan vaksin juga bergantung pada impor. Selain itu, para pejabat menyatakan bahwa vaksin mRNA India akan lebih murah daripada vaksin mRNA lainnya, seperti vaksin Pfizer dan Moderna.
Tetapi, vaksin mRNA buatan India ini mungkin lebih mahal dari vaksin Covishield atau Covaxin.
Tidak seperti vaksin mRNA, Serum Institutes Covishield menggunakan platform vektor virus. Ia menggunakan adenovirus simpanse (ChAdOx1), sejenis virus flu biasa yangmenempel pada sel dan menyuntikkan DNA yang memberi tahu sel untuk membuat protein lonjakan virus corona.
Setelah produksi protein lonjakan, sistem kekebalan mendeteksi penyerbu ini dan menciptakan antibodi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar