Suara.com - Pemerintah Hong Kong tengah mempertimbangkan melakukan penguncian ketat alias lockdown, saat kasus baru Covid-19 mencapai lebih dari 26 ribu dalam sehari pada Minggu (27/2).
Pemimpin Hong Kong Carrie Lam sebelumnya pernah mengatakan tidak akan melakukan lockdown. Namun melihat perkembangan kasus baru yang terus melonjak, wacana lockdown agar masyarakat tetap di dalam rumah pun menguat.
Usulan melakukan lockdown datang dari Kepala Dinas Kesehatan Sophia Chan, yang mengatakan lockdown masih mungkin dilakukan.
"Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, membatasi mobilitas masyarakat merupakan langkah terbaik untuk menunjang kebijakan tes massal," tuturnya, dikutip dari Channel News Asia.
"Untuk membatasi mobilitas masyarakat, penduduk diharapkan untuk tinggal di rumah dan menghindari aktivitas luar ruangan," tambahnya lagi.
Lockdown dirasa perlu dilakukan, mengingat sebelumnya hanya 12.000 kasus yang terdata sejak pandemi dimulai.
Peningkatan kasus terbaru ini membuat rumah sakit kewalahan. Banyak pasien tidak mendapat kamar perawatan, serta pasien meninggal dibiarkan terbengkalai di kamar mayat.
Kepala Dinas Rumah Sakit Lau Ka Hin mengatakan salah satu penyebab jenazah terbengkalai adalah adanya masalah dalam sistem transportasi. Kesulitan muncul saat para pengangkut jenazah sakit, sehingga rumah duka dan pemakaman tidak bisa berjalan.
"Itulah alasan mengapa jenazah yang seharusnya dimakamkan masih mendekam di rumah sakit," terangnya.
Baca Juga: Paxel Hadirkan Emergency Delivery untuk Bantu Atasi Lonjakan Kasus Covid-19
Saat ini, angka kematian karena Covid-19 di Hong Kong dalam seminggu terakhir adalah 8 per 1 juta penduduk. Ini jauh lebih tinggi daripada Amerika Serikat (5/1.000.000), Inggris Raya (1,80) dan Singapura (1,36).
Laporan Kementerian Kesehatan juga mengungkap bahwa 91 persen korban meninggal belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis penuh. Sebagian besar korban adalah lansia yang tinggal di kawasan perumahan padat.
Berita Terkait
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Comeback Apriyani/Fadia di Hong Kong Open 2025: Duet Andalan Indonesia Siap Unjuk Gigi Lagi
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA