Suara.com - Vitamin C merupakan vitamin dan mineral yang paling populer untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Banyak orang mengonsumsinya selama pandemi virus corona Covid-19.
Orang-orang biasanya mengonsumsi vitamin C dengan harapan bisa melindungi mereka dari efek mematikan virus corona Covid-19.
Sebab, tak banyak orang yang mengetahui tentang virus corona Covid-19. Karena mirip dengan flu biasa, sehingga orang memilih mengonsumsi suplemen vitamin C.
Meskipun vitamin C ini sangat populer, ada banyak informasi yang salah seputar vitamin tersebut.
1. Semakin banyak Anda mengonsumsinya, maka semakin baik kekebalannya
Menurut para ahli, jumlah ideal vitamin C yang harus dikonsumsi wanita dewasa adalah 75 miligram per hari dan pria harus mengonsumsi 90 miligram setiap hari.
Meskipun terlalu banyak vitamin C tidak menimbulkan bahaya, egadosis suplemen vitamin C dapat menyebabkan diare dan mual.
Batas maksimal minum vitamin C adalah 2000 mg per hari, tetapi orang dengan penyakit hati kronis, asam urat, atau penyakit ginjal tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1.000 mg vitamin C per hari.
2. Jeruk adalah sumber vitamin C terkaya
Baca Juga: 5 Fakta Varian Deltacron Covid, Rekombinasi Delta dan Omicron
Buah jeruk adalah buah dengan sumber vitamin C terbesar. Karena itulah, kita bisa mendapat lebih banyak vitamin C dengan mengonsumsi lemon, jeruk dan buah jeruk lainnya.
Tapi, paprika juga lebih banyak vitamin C daripada jeruk. Paprika kuning memiliki 159,61 mg Vitamin C per 100 gram. Paprika merah dan hijau memiliki 121,38 mg dan 16,52 mg Vitamin C per 100 gram.
Bukan hanya paprika, plum, jambu biji, ceri, peterseli memiliki lebih banyak vitamin C daripada jeruk.
3. Vitamin C membantu menyembuhkan virus corona
Vitamin C adalah antioksidan yang memiliki sifat anti-inflamasi yang membantunya mempengaruhi imunitas seluler. Vitamin C dapat membantu penyembuhan pasien virus corona, tetapi bukan untuk mengobatinya.
Para ahli mengatakan bahwa asupan vitamin C secara teratur dapat melindungi tubuh dari serangan virus sampai batas tertentu, tetapi itu tidak akan mencegahnya sama sekali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!