Suara.com - Dunia kini kembali khawatir atas temuan virus corona varian Deltacron yang merupakan hibrid dari varian delta dan omicron.
Gejala Deltacron diketahui sejauh ini mirip dengan varian sebelumnya. Namun, mantan ahli epidemiologi Organisasi Kesehatan Dunia Profesor Adrian Esterman menyebut gejalanya mirip dengan campak.
Dilansir dari The Independent, Profesor Tim Spector dari aplikasi studi ZOE Covid sebelumnya telah memperingatkan bahwa sekitar setengah dari semua kasus varian Delta "terlewat" tahun lalu karena orang-orang hanya mencari gejala Covid "klasik" seperti demam, batuk baru dan batuk terus-menerus.
Christina Marriott, kepala eksekutif Royal Society for Public Health mengatakan, penting bagi orang yang telah sepenuhnya vaksinasi untuk tetap waspada terhadap gejala seperti pilek dan dites jika mereka tinggal atau bekerja di sekitar orang-orang yang berisiko lebih besar terpapar virus Corona.
Profesor Irene Petersen, seorang profesor epidemiologi dan informatika kesehatan di University College London, menambahkan: “Hidung meler dan sakit kepala adalah gejala dari banyak infeksi, tetapi mungkin juga merupakan gejala pertama – dan satu-satunya gejala – dari Covid-19.
Oleh karena itu, jika memiliki gejala-gejala tersebut, dia menganjurkan untuk menggunakan tes aliran lateral selama beberapa hari.
Studi Gejala Covid ZOE, yang didanai oleh pemerintah Inggris telah mengidentifikasi gejala utama yang terkait dengan Covid dan mengatakan gejalanya sedikit berbeda tergantung pada apakah seorang telah divaksinasi atau tidak.
1. Sakit kepala
Menurut penelitian ZOE, meskipun sakit kepala adalah gejala Covid yang kurang dikenal, namun ini merupakan salah satu tanda paling awal dan lebih umum daripada gejala klasik batuk, demam, dan kehilangan penciuman.
Baca Juga: Anak-anak Bisa Alami Long Covid-19 yang Bertahan Lama, Kenali Gejalanya!
Studi tersebut menemukan sakit kepala akibat Covid cenderung nyeri sedang hingga berat, bisa "berdenyut", "menekan" atau "menusuk", terjadi di kedua sisi kepala daripada di satu area, dapat berlangsung selama lebih dari tiga hari dan cenderung menjadi resisten terhadap obat penghilang rasa sakit biasa.
2. Pilek
Pada musim dingin 2020, studi ZOE menemukan bahwa pilek adalah gejala kedua yang paling sering dilaporkan setelah sakit kepala, dengan hampir 60 persen orang yang dites positif Covid dengan kehilangan penciuman juga melaporkan memiliki pilek.
Tapi sekarang data menunjukkan bahwa prevalensi penyakit adalah faktor yang paling signifikan. Jadi, ketika angka Covid tinggi, kemungkinan pilek karena virus juga tinggi.
Studi ini juga menekankan bahwa ketika tingkat infeksi rendah, hidung meler cenderung tidak menunjukkan bahwa penderita telah tertular virus corona dan lebih mungkin disebabkan oleh pilek atau bahkan alergi.
Disimpulkan bahwa sementara banyak orang dengan Covid mungkin melaporkan pilek, sulit untuk menyebutnya sebagai gejala definitif karena sangat umum, terutama selama musim dingin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
Terkini
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis