Suara.com - Katarak masih jadi penyebab kebutaan tertinggi di dunia. Itulah sebabnya prosedur medis untuk mengatakan katarak terus dikembangkan, salah satunya melalui implantasi Capsular Bag Tension Ring (CTR) atau implan lensa.
Menariknya, implantasi CTR ini digagas Spesialis Mata Subspesialis Bedah Katarak & Refraktif, Dr. dr. Vidyapati Mangunkusumo, dan dituangkan dalam disertasinya, dengan penelitian yang berlangsung antara Mei 2019 hingga Juni 2020, melibatkan 51 subjek di Indonesia.
Implantasi CTR adalah proses penanaman lensa pada retina penderita katarak, tujuannya agar lensa mata penderita katarak bisa kembali optimal, dan penglihatan kembali normal.
"Dengan penanaman CTR yang tepat, pasien dapat terbebas dari penyakit katarak dan penglihatannya kembali optimal. Dengan demikian pasien dapat kembali mandiri dan produktif,” papar Dr. Vidyapati saat konferensi pers JEC Eye Hospitals & Clinics, Rabu (16/3/2022).
Penelitian ini fokus pada risiko penderita miopia tinggi atau mata minus di atas 6, bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami mata katarak.
Sehingga dengan ditemukannya inisiasi praktik implantasi CTR di Indonesia, bisa jadi harapan baru bagi penderita katarak.
Apalagi data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi refraksi terkoreksi termasuk karena rabun jauh di Indonesia sebesar 4,6 persen dari total penduduk, dan diprediksi jumlahnya terus bertambah setiap tahunnya.
“Penelitian ini bertujuan memberikan solusi bagi penderita katarak dengan miopia tinggi agar memiliki opsi tindakan penanganan yang lebih presisi dan aman. Terlebih pasien dengan miopia tinggi memiliki prevalensi 62 persen menjadi katarak pada usia lebih dini, bahkan dalam rentang masa produktif," jelas Dr. Vidyapati.
Sebelumnya, tindakan operasi katarak kerap menggunakan metode fakoemulsifikasi, yang juga dianggap sebagai gold standard karena hanya butuh luka sayatan kecil dan bisa sembuh dengan cepat.
Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Memilih Lensa Kontak
Namun metode fakoemulsifikasi meningkatkan risiko ketidakstabilan di area zonula mata, bagi pasien katarak penyandang miopia atau rabun jauh tinggi
Ketidakstabilan zonula ini bisa mengakibatkan perubahan ketajaman penglihatan, atau mata jadi lebih sulit untuk autofocus.
Perlu diketahui, kebutaan termasuk karena katarak, menurut Dr. Vidyapati bisa menurunkan kualitas hidup seseorang, termasuk tidak bisa bekerja dan menjalankan aktivitas ekonomi dengan maksimal.
"Karenanya, kesehatan mata sangat relevan dan berpengaruh kuat dalam perwujudan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan PBB. Untuk mendukung itu, ketersediaan layanan kesehatan mata yang memadai dan mumpuni sangatlah krusial," tutup Dr. Vidyapati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah