Suara.com - Penurunan kualitas paru menjadi salah satu efek serangan Covid-19. Bagi penderitanya, kondisi tersebut membuat banyak penyitas Covid-19 yang merasa khawatir organ parunya tidak bisa normal seperti sedia kala.
Dijelaskan Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan RSPI Pondok Indah, dr. Amira Anwar, Sp.P, FAPSR, kerusakan paru berisiko tinggi terjadi pada pasien Covid-19 yang alami penurunan saturasi oksigen.
Saturasi oksigen adalah nilai kadar oksigen dalam darah atau SaO2. Adapun saturasi oksigen orang dewasa dikatakan aman jika persentasenya 95 hingga 100 persen.
Menurut dr. Amira, jika pasien sudah sampai mengalami penurunan saturasi oksigen, maka ini menandakan adanya inflamasi yang parah akibat infeksi virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19.
"Hal inilah yang mengakibatkan kerusakan pada dinding kantung udara paru-paru sehingga membuat pasien sesak napas dan mengalami pneumonia parah atau acute respiratory distress syndrome (ARDS)," ujar dr. Amira melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (17/3/2022).
Dokter Amira menambahkan, saat kondisi tersebut terjadi, pasien sudah harus mendapatkan alat bantu napas ventilator agar membantu menurunkan risiko gagal napas atau kesulitan bernapas.
Namun kondisi kerusakan paru akibat pneumonia atau infeksi saluran pernapasan karena bakteri, biasanya pasien akan sembuh tanpa adanya kerusakan paru yang lama, tapi kondisi ini berbeda pada infeksi paru karena Covid-19.
"Pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19, bisa berkembang menjadi pneumonia parah. Bahkan setelah penyakit berlalu, cidera paru-paru akibat Covid-19 dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membaik," tutup dokter Amira.
Baca Juga: Turunkan Tingkat Kematian, Hong Kong Gunakan Obat COVID-19 Paxlovid
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri