Suara.com - Seseorang yang secara genetik ditularkan penyakit tertentu dari orangtuanya akan lebih rentan mengalami sakit. Salah satunya penyakit glukoma yang bisa diturunkan dari orangtua.
Dokter spesialis mata RS Cicendo Bandung dr. Elsa Gustianty mengatakan, orang dengan riwayat keluarga pernah mengalami sakit glukoma, berisiko 10 kali lipat lebih tinggi mengalami sakit yang sama.
"Jadi kalau ada salah satu anggota keluarga kita yang glukoma, maka kita periksakan saja. Kalau terdeteksi awal glukoma bisa diobati," kata dokter Elsa saat siaran Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (21/3/2022).
Dokter Elsa menyampaikan, orang yang memiliki kedua orangtua dengan riwayat glukoma, akan lebih besar mengidap sakit serupa dibandingkan hanya yang salah satu anggota keluarga.
Meski tidak bisa dihindari, karena telah terjadi mutasi gen glukoma sejak lahir, tapi penyakit tersebut masih bisa dicegah.
"Kalau memang dari gen sudah ada yang penting adalah lebih memerhatikan kalau kita punya keturunan glukoma. Jadi mungkin caranya deteksi dini, periksakan lebih dini bagi mereka yang punya riwayat glukoma agar kalau ketahuan dapat diatasi lebih awal," sarannya.
Deteksi dini potensi glukoma dapat mencegah kerusakan sel saraf mata. Sehingga kualitas penglihatan bisa dipertahankan.
Dokter Elsa mengatakan, salah satu gejala glukoma dan kerusakan sel saraf mata akibat tekanan bola mata yang terlalu tinggi. Sehingga sebagai pencegahan bisa dengan mengonsumsi obat untuk menurunkan tekanannya.
Deteksi dini glukoma memang membutuhkan banyak pemeriksaan, lanjut dokter Elsa. Ia menyarankan, sebaiknya deteksi dini dilakukan secara rutin mulai usia 40 tahun.
Baca Juga: Pil KB Bisa Kembangkan Risiko Kebutaan Pada Perempuan?
Karena saat itu, secara alami mulai terjadi penurunan penglihatan secara perlahan.
"Nanti pemeriksaannya banyak, mengukur tekanan bola mata, melihat kondisi saraf bagus atau tidak, juga diperiksa lapak tandanya normal atau tidak. Kita juga ada pemeriksaan ketebalan saraf. Pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan di rumah sakit," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining