Suara.com - Saat kasus Covid-19 di Indonesia tengah perlahan menurun, hal sebaliknya justru terjadi di banyak negara di dunia. Lonjakan tiba-tiba kasus Covid-19 di banyak bagian dunia termasuk China, Korea Selatan, Hong Kong, dan negara-negara Eropa tertentu telah mengkhawatirkan para ahli di seluruh dunia.
Baru-baru ini, China melaporkan kematian terkait virus corona pertamanya dalam setahun, bahkan ketika negara itu berada di bawah penguncian yang ketat.
"Peningkatan ini terjadi meskipun ada pengurangan pengujian di beberapa negara, yang berarti kasus yang kami lihat hanyalah puncak gunung es," kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam interaksi pers. Selain itu, WHO juga mencatat beberapa faktor yang dapat mendorong peningkatan kasus Covid-19 di seluruh dunia.
Omicron Siluman atau BA.2 adalah subvarian dari varian Omicron yang sangat menular. Saat ini merupakan 'varian yang sedang diselidiki' di Inggris, tetapi dikatakan sebagai pemicu kuat lonjakan kasus Covid-19 saat ini di seluruh dunia, menurut WHO.
Para ahli percaya bahwa subvarian BA.2 tidak memiliki mutasi kunci pada protein lonjakan, yang merupakan bagian integral dari proses pendeteksian, sehingga menyulitkan penyedia layanan kesehatan untuk melacaknya.
Sementara WHO belum mengumumkan putusan, diyakini bahwa BA.2 saat ini adalah varian yang paling menular.
Dikutip dari Times of India, Dr Maria Van Kerkhove, kepala teknis Covid-19 WHO, sebelumnya mengatakan, "Omicron menularkan pada tingkat yang sangat intens... Kami memiliki sub-garis keturunan BA.1 dan BA.2. BA.2 lebih mudah menular dan ini adalah varian paling menular yang pernah kita lihat dari virus SARS-COV2 hingga saat ini."
Menurut badan kesehatan global, alasan lain untuk peningkatan mendadak kasus Covid-19 adalah pencabutan pembatasan dan pelonggaran penguncian.
Dengan munculnya varian Omicron, negara-negara di seluruh dunia telah memberlakukan tindakan COVID yang ketat. Namun, ketika kasus mulai menurun, untuk mengembalikan ekonomi ke jalurnya, para pejabat mencabut semua pembatasan. Ini telah menyebabkan peningkatan kasus virus corona, kata WHO.
Baca Juga: Info Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Dosis 1 hingga 3 di Kota Malang
Menurut organisasi, seseorang harus terus mengambil semua tindakan yang diperlukan, memvaksinasi diri mereka sendiri dan tidak membiarkan penjagaan mereka lengah.
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa tingkat vaksinasi yang rendah di beberapa negara disebabkan oleh "sejumlah besar informasi yang salah", menurut laporan Reuters. Selain itu, informasi yang salah dan berita palsu tentang pandemi yang berakhir setelah Omicron mungkin juga telah menambah bahan bakar ke api, menurut pejabat tersebut.
Pada hari Selasa, Dr Maria Van Kerkhove mencatat, ""Dalam empat minggu terakhir ... jumlah informasi yang salah tampaknya semakin buruk ..."
Dr Mike Ryan, direktur eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO memperingatkan agar tidak lengah. "Gagasan 'kita selesai dengan itu' di belahan bumi utara dan harus menunggu sampai musim dingin berikutnya ... kita harus sangat waspada dan berhati-hati dengan ini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit