Suara.com - Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, kita disarankan untuk mengunjungi dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali. Saran ini juga berlaku buat anak-anak, lho, meski kondisi giginya terlihat baik-baik saja dan tak ada keluhan.
Namun, kapan sebaiknya orangtua membawa anak ke dokter gigi untuk pertama kali?
Menjawab pertanyaan di atas, dokter spesialis kedokteran gigi anak drg. Eka Sabaty Shofiyah, Sp. KGA, merekomendasikan untuk membawa anak ke dokter gigi ketika giginya telah tumbuh satu buah.
"Rekomendasi ke dokter gigi itu paling telat di usia satu tahun, atau saat giginya sudah tumbuh satu, misalnya saat usia 6 bulan," ujar drg. Eka yang tergabung dalam Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) dalam acara Oral Care Series, Kamis (24/3/2022).
Mengajak anak ke dokter gigi sedini mungkin bertujuan untuk mencegah gigi bermasalah seperti berlubang pada kemudian hari, serta masalah-masalah terkait kesehatan mulut lainnya.
Lalu, apa yang akan dilakukan dokter pada gigi saat kunjungan pertama tersebut tersebut?
Menurut drg. Eka, dokter gigi biasanya akan memberikan edukasi pada orangtua seputar perawatan gigi anak. Dokter gigi juga akan menilai kebiasaan sehat seperti apa yang mesti ditumbuhkan dan memeriksa kondisi gigi anak apakah kualitasnya bagus atau sudah ada tanda ketidaksempurnaan pembentukan.
"Kadang-kadang suka ada yang bilang, 'Dok, ini gigi sudah rapuh.' Nah, kondisi ini supaya ke depannya tidak terjadi, kita bisa nilai saat kunjungan pertama," ujarnya, mengutip dari Antara.
Setelah kunjungan pertama, kontrol ke dokter gigi dilakukan rutin setiap enam bulan sekali untuk bisa mendeteksi dini bila ada kondisi-kondisi yang mengarah pada gigi berlubang, sehingga nantinya perawatan bisa dilakukan dengan nyaman.
Jika masalah gigi dapat ditemukan lebih awal, maka tindakan yang dilakukan tidak akan kompleks dan ini bisa menurunkan rasa takut atau khawatir khususnya anak.
Baca Juga: Kapan Sebaiknya Anak Pertama Kali Periksa ke Dokter Gigi? Ternyata Ini Waktu yang Tepat
Di sisi lain, pemeriksaan dini ini juga bisa membuat orangtua terhindar dari biaya ke dokter gigi yang dinilai sebagian orang mahal. Yang menurut drg. Eka, mahalnya biaya ini umumnya karena tindakan yang diberikan sudah kompleks.
"Kalau kita bisa lakukan kontrol rutin dan bisa ditemukan kondisinya saat tahap awal, itu biayanya juga lebih rendah," tutur dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis