Suara.com - Apa yang muncul dalam pikiran ketika mendengar kalimat sperma manusia? Mungkin banyak yang langsung merasa mual. Karena bagi sebagian orang sperma manusia adalah menjijikkan.
Tapi mungkin ada saja yang langsung terpikir mengenai aktivitas seksual, baik itu kegiatan seksual dengan pasangan sendiri atau yang pernah dilihat dalam film dewasa.
Namun pernahkan ada yang terpikir menggunakan sperma manusia untuk perawatan wajah? Ya, rumor bahwa sperma manusia disebut-sebut memiliki manfaat untuk kecantikan kulit memang sering terdengar.
Lantas bagaimana dengan kebenarannya, apakah bisa sperma manusia digunakan untuk perawatan wajah? Dalam channel YouTube pribadinya, dokter spesialis kecantikan, dr. Richard Lee mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Ia mengatakan, secara ilmiah, sperma manusia memang memiliki sejumlah kandungan yang baik, seperti vitamin, mineral, protein, dan asam folat.
“Secara teori kandungan tersebut memang bisa membuat kulit jadi bagus,” ujar dr. Richard Lee.
Meski begitu ia tidak menyarankan menggunakan sperma manusia untuk perawatan wajah. Sebab, menurut dia, juga ada sejumlah risiko yang bisa didapat seseorang, jika menggunakan sperma manusia untuk perawatan wajahnya.
Menurut dr. Richard Lee, salah satunya risiko tersebut adalah tertular penyakit seksual. Sebab kita tidak tahu pasti apakah pasangan yang kita gunakan spermanya aman dan bebas penyakit.
Salah satu untuk memastikannya adalah dengan mengecek kesehatan sperma tersebut di laboratorium. Tapi langkah tersebut tentungan akan menjadi kesulitan sendiri bagi kita, karena bisa memakan waktu dan biaya.
Baca Juga: Cocok untuk Home Peeling, Ini Manfaat Glycolic Acid dalam Rutinitas Skincare
Namun dr. Richard Lee juga menyatakan, salah satu sperma yang aman untuk dijadikan medium perawatan kulit adalah sperma ikan.
Menurut dia, sperma tersebut relatif aman digunakan, mengingat tidak pernah ada catatan mengenai penyimpangan seksual yang dilakukan oleh ikan.
“Kalau sperma ikan, kebetulan ikan ngga ada yang selingkuh yah,” kata dia dengan sedikit bercanda.
Kalau untuk sperma manusia, dr. Richard Lee tetap tidak menyarankan menggunakannya untuk perawatan dan kecantikan wajah.
Menurut dia, lebih baik kita menggunakan skin care yang dijual di pasaran, karena lebih terjamin kesehatan dan kandungannya.
Nah gimana, apakah Anda ingin mencoba perawatan kulit wajah dengan menggunakan sperma manusia?
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan