Suara.com - Kabar baik untuk Indonesia karena mendapat bantuan untuk pembangunan sebanyak 6 RS ibu dan anak. Nantinya, rumah sakit ini dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan anak, mencegah stunting, sekaligus memaksimalkan bonus demografi Indonesia di 2030 mendatang.
Dijelaskan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, bahwa angka kanker anak dan kanker pada perempuan jumlahnya cukup tinggi di Indonesia, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus.
"Kita 2030 akan mengalami puncak demografi, yang bisa meningkatkan ekonomi. Tetapi demografi ini ada ancaman, yaitu kematian ibu dan anak tinggi," ujar Menkes Budi saat melakukan kunjungan di RS Kanker Dharmais, Sabtu (26/3/2022).
Sehingga ancaman ini perlu diminimalisir agar demografi tidak berubah jadi kutukan bumerang, karena anak muda dan perempuan calon ibu sakit, sehingga bonus demografi tidak bisa tercapai.
"Tetapi banyak orang berbicara kita bisa menjadi bonus demografi, tetapi juga bisa menjadi kutukan demografinya. Mengapa? Karena kita (angka) stunting 24 persen. Sekarang kita punya banyak bayi, tapi IQ mereka hanya 80 persen di bawah standar, itu bukan bonus, itu kutukan," tutur Menkes.
Alhasil, dengan pembangunan 6 rumah sakit ibu dan anak yang dibantu oleh investasi kesehatan pendanaan IsDB Group, dinilai bisa membantu mencegah bonus demografi yang berubah jadi kutukan.
Pembangunan 6 rumah sakit ibu dan anak ini akan berada di dalam rumah sakit naungan Kemenkes RI, yaitu RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, RS Kanker Dharmais Jakarta, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RS dr Sardjito, dan RSUP Sanglah Denpasar Bali.
Proyek pembangunan rumah sakit ibu dan anak ini akan segera dimulai tahun 2022, dan diprediksi akan rampung pada 2024 mendatang. Adapun anggaran yang diberikan IsDB Loan sebesar 261.718.000 USD.
Sisanya akan dipenuhi oleh pemerintah Indonesia, melalui anggaran BLU RS Vertikal sebesar 31.361.000 USD atau sekitar Rp 3,7 triliun.
Baca Juga: 5 Aplikasi Kesehatan Ini Raih Penghargaan dari Kemenkes, Ada yang Bisa Cek Diabetes Pakai Infrared
Adapun alasan program rumah sakit ibu dan anak yang dipilih, karena IsDB Group akan mengikuti program yang sedang digencarkan dan difokuskan pemerintah Indonesia, salah satunya stunting, angka kematian ibu, hingga penyakit kanker yang menyerang perempuan dan anak.
Adapun fasilitas dan peralatan rumah sakit ibu dan anak dalam proyek ini nantinya akan meliputi:
- RS Kanker Dharmais, berupa pembangunan Tower C “Woman and Child Cancer Center”, terdiri dari 18 lantai dengan tig basement.
- RS Persahabatan, berupa pembangunan Gedung Respirasi ibu dan anak terdiri dari 8 dan 6 lantai.
- RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, berupa dibangunnya Gedung Mother and Child Healthcare Centre (MCHC) terdiri dari dari 8 lantai plus 1 basement.
- RS dr Sardjito, pengadaan bangunan Maternal and Pediatric Tower terdiri dari 8 lantai.
- RSUP Sanglah Denpasar, akan dibangun gedung ibu dan anak 4 lantai dan 1 basement .
- RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar, akan dibuat gedung Pusat Layanan Ibu dan Anak terdiri dari 8 lantai dengan 1 unit perparkiran 5 lantai dan 1 basement.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara