Suara.com - Istilah masokis atau sadomasokis belakangan masuk dalam pembicaraan di dunia perpolitikan. Pengamat politik Rocky Gerung membawa istilah kelainan kesehatan itu ketika mengkritik para menteri Kabinet Indonesia Baru yang tak tanggap dengan instruksi Presiden Joko Widodo. Dalam akun YouTube-nya yang tayang Jumat (25/3/2021), Rocky Gerung menyebut orang-orang di dalam kabinet menderita kelainan masokis, seolah merasa senang jika dimarahi bahkan “disiksa” Jokowi di depan umum.
Dia mencontohkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang sudah kerap kali dipermalukan di hadapan publik. Selain itu, Rocky menyoroti Menteri BUMN Erick Thohir yang berulang kali disindir oleh Jokowi akibat kebijakannya. “Jadi saya menduga kabinet ini menderita kelainan masokis, senang diomelin di depan publik, bahkan disiksa oleh Pak Jokowi. Karena kita mestinya tahu, misalnya Menteri Kesehatan udah berapa kali tuh dijewer dan sebetulnya dipermalukan juga di depan publik, Erick Thohir juga udah disindir-sindir, dan demikian juga menteri yang lain,” katanya.
1. Arti Masokis
Masokis atau gangguan masokisme seksual adalah gangguan seksual psikiatrik. Perilaku ini melibatkan fantasi seksual dengan cara dipukul, diikat, dihina atau bentuk penderitaan lain.
2. Penyebab Orang Menjadi Masokis
Sebenarnya, belum ada teori mengenai penyebab seseorang memiliki perilaku masokisme seksual yang bisa diterima. Namun, beberapa teori berusaha menjelaskan perihal paraphilias seksual secara umum.
Paraphilias terjadi ketika fantasi seksual yang tidak pantas dilarang, sehingga perilaku ini menjadi lebih kuat ketika mereka merasa ditekan.
Dalam kasus masokisme seksual, dilansir oleh Psychology Today, perilaku masokistik terkait erat dengan perilaku seksual.
Teori lain menunjukkan bahwa perilaku sadomasokistik adalah bentuk pelarian. Saat berfantasi, individu ini merasa baru dan berbeda.
Teori yang berasal dari kamp psikoanalisis menunjukkan bahwa trauma masa kecil, seperti pelecehan seksual atau pengalaman masa kanak-kanak signifikan, nantinya bisa bermanifestasi dalam gangguan paraphilic.
3. Cara Menyembuhkan Masokis
Penanganan terhadap kelainan ini tak sederhana mengingat masokis merupakan kelainan mental. Penderita masokis harus menjalani serangkaian psikoterapi maupun mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Perawatan untuk gangguan masokistik seksual biasanya melibatkan psikoterapi dan pengobatan. Tujuan psikoterapi untuk mengungkap perilaku yang menyebabkan stres.
Terapi kognitif meliputi restrukturisasi distorsi kognitif dan pelatihan empati. Restrukturisasi distorsi kognitif melibatkan keyakinan pasien untuk mengarahkan tindakannya melalui pikiran.
Terapi perilaku kognitif juga bisa membantu seseorang mengelola dorongan seksual mereka dengan cara yang lebih sehat.
Berita Terkait
-
Profil Erick Thohir, dari Menteri BUMN Kini Jadi Menpora di Kabinet Merah Putih
-
Geger Keluarga Cendana! Tutut Soeharto Gugat Menkeu Purbaya ke PTUN, Misteri Apa di Baliknya?
-
Prabowo Lantik 11 Pejabat Baru: Ini Daftar Menteri Kabinet Merah Putih
-
Mengapa Tutut Soeharto Gugat Menteri Keuangan Purbaya ke PTUN?
-
Kekayaan Tutut Soeharto yang Gugat Menteri Keuangan Purbaya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan